Kadang kita tidak sadar membuang tanaman perdu disekitar tanaman utama di kebun atau halaman, sedangkan bisa jadi tanaman perdu tersebut memiliki manfaat yang lebih besar dari tanaman utama dalam bidang kesehatan, karena dianggap mengganggu tanaman utama karena tumbuhnya liar.
Salah satu diantara sekian banyak tanaman perdu tersebut adalah tanaman "Ciplukan". Ciplukan tumbuh dengan cepat dan berbuah bulat-bulat dengan dilapisi kulit tipis berbentuk kubah segi lima (lihat gambar). Buah pada awalnya berwarna hijau, setelah tua berwarna kecoklatan, rasanya manis-kecut ada bulir-bulir biji seperti buah kersen (jw:talok).
Beberapa Nama di daerah.
Nama latin dari ciplulan adalah Physalis angulata L. Didaerah ciplukan tersebut terkenal dengan nama morel berry di Inggris, ceplukan d cecendet di Sunda, keceplokan di Bali, dan leletokan di Minahasa.
Kandungan yang terdapat pada buah ciplukan anatra lain :
- senyawa chlorogenik acid, asam sitrum dan fisalin, asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula, serta elaidic acid.
Selain buahnya, daun ciplukan juga bisa dimanfaatkan baik untuk kesehatan dan sayuran dengan manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh :
Mulai dari menurunkan kadar kolesterol, peradangan sampai dengan diabetes dan lain sebagainya.
Budidaya ciplukan bisa dilakukan secara terbuka di halaman(kebun) atau bisa di pot dengan buah tua yang sudah kering. Buah ciplukan juga bisa dijadikan selai, jus dan dikeringkan, bahkan bisa sebagai alternatif usaha baru menambah pundi dapur ibu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H