[caption caption="Matahari berwarna Orange akibat tertutup kabut asap (dok Pribadi)"][/caption]
Media On line memberitakan bahwa Badan Nasional lPenanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bencana asap makin meluas " dari pantauan satelit Himawari, asap tipis sedang menuju laut jawa dan sebagian menuju Jakarta.
Kesaksian kakaku kemarin sore Jumat (23/10) ketika sedang mengangkat jemuran dilantai 2 pada pukul 3 sore melihat matahari berwarna orange dan dapat dilihat langsung dengan mata telanjang tanpa terasa silau. Tadi pagipun kabut tipis menyelimuti Jakarta, pada pukul 7 Pagi penulis dapat melihat matahari secara langsung tanpa terasa silau jika dalam situasi normal matahari pada pukul 7 pagi akan silau jika dilihat langsung, mungkin artinya kabut asap telah tiba di Jakarta atau Jakarta telah terdampak asap.
Mengapa pada judul penulis tulis Keren, Kabut Asap Tipis Tiba di Jakarta ? yaa karena selama bertahun-tahun bencana asap tidak pernah sampai Jakarta dan baru kali ini mungkin warga Jakarta akan ikut serta menikmati kabut asap akibat kebakaran hutan yang melanda wilayah Kalimantan, Sumatera, dan wilayah lainnya atau ada sekitar 3000 titik api diseluruh Indonesia.
Dengan tibanya kabut asap di Jakarta sesungguhnya ada pesan moral yang disampaikan oleh kabut asap tersebut, Jakarta harus segera mengambil tindakan nyata dan sungguh-sungguh dalam mengatasi bencana kebakaran hutan yang terjadi di Wilayah Indonesia.
Bisa dibayangkan jika Jakarta tertutup asap, apa yang akan terjadi ? Roda pemerintahan, roda perdagangan, roda perekonomian hampir seluruhnya terpusat di Jakarta, Bandara Soekarnoo Hatta jika lumpuh karena kabut asap, dampaknya tidak akan terbayang dah ...
Korban Kebakaran Hutan
Situs BNPB menulis bahwa jumlah korban akibat kebakaran hutan 10 orang meninggal dunia di Sumatera dan Kalimantan, baik dampak langsung dan tidak langsung. Dampak langsung adalah korban yang meninggal saat memadamkan api lalu ikut terbakar, sedangkan tidak langsung adalah korban yang sakit akibat asap, atau sebelumnya sudah punya riwayat sakit lalu adanya asap memperparah sakitnya. 10 korban tewas ini di luar dari korban 7 orang meninggal dan 2 orang kritis saat mendaki Gunung Lawu kemudian terkepung karhutla dan akhirnya terbakar di Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada 18 Oktober 2015.
Bencana asap juga telah menyebabkan 503.874 jiwa sakit ISPA di 6 provinsi sejak 1 Juli - 23 Oktober 2015. Jumlah masing-masing provinsi adalah 80.263 di Riau, 129.229 di Jambi, 101.333 di Sumsel, 43.477 di Kalbar, 52.142 di Kalteng dan 97.430 di Kalsel. Kemungkinan jumlah penderita yang sebenarnya lebih daripada itu karena sebagian masyarakat sakit tidak berobat ke Puskesmas atau rumah sakit. Mereka berobat mandiri sehingga tidak tercatat.
Sementara itu, lebih dari 43 juta jiwa penduduk terpapar oleh asap. Data ini hanya dihitung di Sumatera dan Kalimantan. Data ini dianalisis dari peta sebaran asap dengan peta jumlah penduduk.