Lihat ke Halaman Asli

Bahan Renungan untuk Capres (dan Timsesnya) (1)

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salam,

Tulisan ini adalah yang pertama saya buat, tentu jauh dari kualitas yang diharapkan. Namun keinginan untuk menulis kegelisahan di otak sudah mencapai batas yang tidak bisa ditahan lagi. Apalagi kegelisahan yang sering membuat saya mumet dan mules melihat begitu banyaknya hal yang kurang tepat dalam sudut pandang subyektif saya.

Ditakdirkan menjadi PNS membuat saya memilih untuk menyampaikan aspirasi tentang kondisi negara kita dalam bentuk tulisan.

Bagian Pertama : LOGICAL FALLACY

Logical Fallacy adalah kesalahan dalam mempersepsikan logika yang membuat kita tersesat dalam argumentasi dan menjauhkan dari hal yang seharusnya dapat disimpulkan. Inilah kondisi yang terjadi dalam manajemen dalam negara kita.

Contoh (1) :

Kemacetan itu terjadi di jalan raya. Jalan adalah tanggung jawab Kementerian Perhubungan. Maka kesimpulannya kemacetan adalah tanggung jawab Kementerian Perhubungan.


Bagi saya, logika tersebut sah-sah saja, tapi fatal untuk pengelola negara.

Contoh (2) :

Gaji buruh kecil. Tenaga Kerja/Buruh adalah tanggung jawab kementerian Tenaga Kerja. Maka kesimpulannya Kementerian Tenaga Kerja bertanggung jawab atas kecilnya upah buruh.


lagi-lagi... bagi saya, logika tersebut sah-sah saja, tapi fatal untuk pengelola negara.

Menilik visi misi capres/cawapres, saya kurang bersemangat karena semua normatif dan tidak ada pemikiran baru. Masing-masing hanya menjanjikan perbedaan pada implementasi/eksekusinya. Masalahnya, jika eksekusi diambil dari sebuah kesimpulan yang salah maka negara kita tidak akan pernah beranjak dari kondisi saat ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline