Lihat ke Halaman Asli

Islam dan Peradaban

Diperbarui: 22 Juli 2015   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak ada alasan untuk membenci islam serta menganggapnya sebagai ajaran yang berbahaya, ekstrim dan radikal. Dari namanya saja, islam berarti ajaran yang membawa misi kedamaian, keselamatan dan kesejahteraan.

Sejarah membuktikan bahwa islam hadir ke dunia adalah untuk membawa manusia, membebaskan manusia dari belenggu kesengsaraan. Peperangan yang selama ini sering dijadikan sebagai argumentasi radikalisme islam, justru merupakan sebuah ikhtiar untuk membebaskan umat manusia.

Seperti diketahui, islam sangat menentang tirani dan otoritarianisme serta perbudakan yang membelenggu manusia, membuat mereka jauh dari kebebasan. Oleh karena itu, berbeda dengan kelompok dan ajaran yang lain, peperangan yang dilakukan oleh islam membawa misi pembebasan, selain pertahanan diri tentunya.

Karya islam hadir memenuhi wajah peradaban dunia, satu milenium lamanya, terlama dibandingkan dengan peradaban lainnya. Islam telah membuktikan bahwa kehadirannya memang membawa misi pembebasan, keselamatan, kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan.

Risalah yang Rahmatan Lil 'Aalamiin

Islam adalah risalah yang mempunyai sifat rahmatan lil 'alamin. Dalam sifat tersebut, terkandung makna bahwa Islam compatible untuk setiap masa, tempat dan dimensi kehidupan manusia.

Risalah islam menyebar, menggelombang melintasi batas ruang dan waktu serta dimensi kehidupan, kapasitas tersebut dapat dilakukan karena islam mempunyai kelenturan ketika pada saat yang sama ia juga mempunyai prinsip-prinsip yang kuat.

Kekuatan dan kelenturan islam, kemampuannya dalam melintasi batas ruang dan waktu serta dimensi kehidupan, bercengkrama dengan ragam budaya, berdampingan dan bahkan menginspirasi banyak negara, membuat islam tidak lagi membutuhkan embel-embel atau apapun itu.

Hal itulah yang kemudian membuat islam seharusnya tidak lagi diberi kata-kata sesudahnya, misalnya; islam politik, islam tradisional, islam budaya. Sama juga ketika sebenarnya tidak perlu ada istilah Islam Nusantara, Islam Liberal, Islam Arab dsb.

Islam dan Pahlawan Muslim

Jika anda menyimak perdebatan tentang agama-agama dan ideologi dunia, maka dengan mudah kita akan segera mengetahui hasilnya; kebenaran islam tidak terbantahkan. Lalu kenapa realitas yang berbeda tidak jarang kita temui?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline