Lihat ke Halaman Asli

Gerardus Kuma

Non Scholae Sed Vitae Discimus

Guru yang Baik Itu Telah Pergi

Diperbarui: 10 Oktober 2024   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ungkapan duka dari SMPN 3 Wulanggitang atas meninggalnya Pak Yanto. Dok.pribadi

Bulan April 2015, bersama dua rekan guru, kami menginjakkan kaki pertama kali di tanah Hewa Lewo Rotan. Tepatnya di lembaga pendidikan SMPN 3 Wulanggitang. Tujuan kedatangan kami adalah untuk melapor diri.

Dalam SK pengangkatan CPNS, kami mendapat penempatan di SMPN 3 Wulanggitangkan, Hewa. Saat itu, kampung yang berada di Pantai Selatan Wulanggitang ini begitu asing. Namun kami harus mendatangi kampung ini. Karena tugas pengabdian memanggil.

Ketika tiba di Spentig Hewa, kepala sekolah saat itu, Bapak Hen Kelen tidak ada di sekolah. Hanya ada wakil kepada sekolah saat itu. Dan kami menemui beliau.

Kami menyampaikan maksud kedatangan di lembaga ini. Mendengar itu, beliau menyarankan agar kami menemui pimpinan sekolah yang saat itu sedang mengikuti pertemuan di kantor camat Wulanggitang, Boru.

Beliau memberi nomor HP Pak Hen Kelen untuk kami hubungi. Kami pun pamit meninggalkan lembaga pendidikan ini. Itulah awal pertemuan dengan sosok guru ini.

Bulan Juli, di awal tahun pelajaran 2015-2016, kami mulai mengabdi di lembaga Spentig Hewa. Sejak saat itu, sosok guru yang pertama kali menyambut kedatangan kami ini baru kami kenal lebih jauh. Felix Pebruyanto Liwu, namanya. Biasa disapa Pak Yanto.

Di SMPN 3 Wulanggitang, Pak Yanto adalah sosok yang dituakan. Baik dari sisi usia maupun masa pengabdian. Secara usia, beliau adalah guru senior. Dan berdasarkan masa kerja, putra Hewa ini adalah guru perdana Spentig Hewa.

Ketika SMPN 3 Wulanggitang didirikan tahun 2003, Pak Yanto (bersama beberapa rekan guru) menjadi pendidik angkatan pertama lembaga ini. Menurut Bapak Yan Oja, kepala sekolah perdana SMPN 3 Wulanggitang, ketika dipercayakan menjadi pimpinan di lembaga pendidikan baru ini, beliau mengajukan persyaratan agar harus ada guru orang Hewa yang mengajar di lembaga ini.

Dan beliau merekomendasikan Pak Yanto Liwu untuk bersama-sama membangun taman pendidikan ini. Pak Yanto yang saat itu mengabdi di SDK Kokang, lalu dipindah tugaskan ke SMPN 3 Wulanggitang. Sejak saat itu, Pak Yanto mengabdi hingga kini di Spentig Hewa.

Sejak SMPN 3 Wulanggitang didirikan, banyak guru yang datang ke dan pindah dari sekolah ini. Tetapi Pak Yanto memilih setia mengabdi di lewo tanahnya, Hewa Lewo Rotan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline