Lihat ke Halaman Asli

Gerardus Kuma

Non Scholae Sed Vitae Discimus

Kunjungi SMPN 3 Wulanggitang Hewa, Ketua PGRI Flores Timur: Sekolah Ini Unik

Diperbarui: 14 Agustus 2021   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para juara bersama ketua PGRI Kabupaten Flores Timur. Dok.pribadi

Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kia menyambangi SMPN 3 Wulanggitang, Jumat (14/08/2021). Kehadiran Ketua PGRI di lembaga pendidikan yang berada di desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur ini untuk menyerahkan hadiah kejuaraan lomba menulis feature yang diadakan PGRI Kabupten Flores Timur dalam menyongsong Hari Pendidikan Nasional 02 Mei 2021 lalu.

Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Bidang Advokasi Bantuan Hukum dan Perlindungan Profesi, Ketua PGRI Cabang Wulanggitang, Wakil Ketua PGRI Cabang Ilebura. Di SMPN 3 Wulanggitang Ketua PGRI dan rombongan disambut Kepala sekolah dan guru dan pegawai SMPN 3 Wulanggitang.

Pada kesempatan tersebut Maksimus Masan Kia menjelaskan bahwa perlombaan menulis feature tingkat propinsi NTT tersebut diikuti oleh 45 orang guru. Tulisan para peserta lomba dinilai oleh tiga orang dewan juri yaitu Marsel Robot, dosen Undana Kupang, Silvester Petara Hurint, seniman dan penulis dari Flores Timur, Frans Pati Herin, wartawan Kompas.

Dalam perlombaan menulis feature tersebut SMPN 3 Wulanggitang mengikutsertakan 4 orang guru. Di mana tiga orang berhasil masuk dalam nominasi 10 besar. Ketiga guru tersebut adalah Marinus Raja Muda denga judul tulisan "Magdalena Menenun Mimpi di Tengah Pandemic Covid-19" berhasil meraih juara I. Gerardus Kuma meraih peringkat III dengan judul tulisan "Perjuangan Orator Cilik Menggapai Mimpi di Tengah Pandemic Covid-19. Kritina Sabu Punang dengan judul tulisan "BDR A la Spentig Hewa" berhasil meraih juara V.

Atas prestasi yang ditorehkan guru-guru SMPN 3 Wulanggitang ini, Maksimus Masan Kia memberikan apresiasi. "Bagi saya, sekolah ini unik sekali. Kenapa? Karena dalam lomba menulis tingkat propinsi ini, tiga orang guru dari sekolah ini berhasil masuk nominasi 10 besar. Ini adalah prestasi yang luar biasa. Tentu ada kelebihan yang dimiliki sekolah ini," ujar Maksi.

Lebih jauh Maksi menantang guru-guru di lembaga SMPN 3 Wulanggitang untuk harus menerbitkan buku. "Ibu Kepala Sekolah, saya beri tantangan untuk sekolah ini. Tahun ini saya harus datang lagi ke sini dan melaunching buku karya para guru Spentig Hewa ini," tantang Maksi.

Dalam perlombaan ini PGRI memberikan hadiah berupa piala, piagam penghargaan, dan uang untuk juara I, II, dan III. Sementara penulis yang masuk nominasi 10 besar mendapat piagam penghargaan dari PGRI Kabupaten Flores Timur. Marinus Raja Muda sebagai juara pertama perlombaan feature tersebut mengatakan bahwa juara bukan merupakan tujuan dari keikutsertaannya dalam perlombaan ini. Hal yang paling penting adalah membagi cerita atau pengalaman selama BDR di masa pandemic Covid-19.

"Saya ucapkan terima kasih kepada PGRI Kabupaten Flores Timur karena memberi ruang bagi guru-guru untuk mengembangkan keterampilan menulis dengan menuangkan pengalaman dalam BDR selama pandemic korona. Juara bukanlah tujuan perlombaan tetapi semangat berbagi itu yang penting," ungkap Marinus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline