Lihat ke Halaman Asli

Gudeg Pincuk Kuliner Khas Jogja

Diperbarui: 17 November 2022   09:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gudeg Pincuk Malioboro, sumber Instagram@gudegpincukmalioboro

Yogyakarta Dengan Sejuta Pesonanya

Yogyakarta, kota dengan sejuta keindahanya. Yogyakarta adalah salah satu kota yang tak pernah habis untuk dibicarakan. Kota yang memiliki daya tarik tersendiri bagi setiap orang yang ingin mengunjunginya. Tak hanya terkenal di kalangan wisatawan lokal, Kota Yogyakarta bahkan menjadi destinasi bagi banyak wisatawan asing. Dari sejarah dan letak geografisnya, tak heran jika Kota Jogja adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Yogyakarta yang memiliki julukan sebagai Kota Pelajar, Kota Budaya, Kota Gudeg dan Kota Wisata ini tentunya menawarkan tempat wisata yang menyenangkan dan panorama yang indah. Tidak hanya wisata alam dan sejarah Kota Yogyakarta juga sebagai wisata kuliner dengan berbagai macam pilihan menu dari manakan Khas Jogja sampai makanan atau jajanan. Salah satu makanan Khas Jogja yang wajib di serbu wisatawan adalah Gudeg.

Gudeg Merupakan salah satu makanan khas nusantara yang sangat melekat dengan Kota Yogyakarta. Dengan popularitasnya tak heran jika Kota Yogyakarta kerap disebut dengan nama Kota Gudeg. Gudeg merupakan masakan yang terbuat dari nangka muda yang dipadukan dengan berbagai bumbu dan rempah. Cara pembuatannya cukup sederhana nangka tersebut mulanya direbus dengan tambahan gule serta santan kelapa. Tak lupa berbagai bumbu pelengkap pun ditambahkan sehingga membuat cita rasa yang khas.

Varian Gudeg

Sejak puluhan tahun lalu gudeg telah menjadi masakan khas Jogja paling populer. Tidak hanya sentra gudeg, hampir setiap sudut kota menyajikan masakan berbahan baku nangka muda ini. Gudeg kering pun menjadi salah satu oleh-oleh yang paling banyak dicari wisatawan. Ada dua jenis varian dari gudeg Jogja yakni gudeg basah dan gudeg kering perbedaannya dari jumlah takaran santannya. Gudeg kering takaran santannya sedikit sedangkan gudeng basah memiliki takaran santan yang lebih banyak. Pada mulanya memang Gudeg Jogja lebih dikenal dengan gudeg basahnya. Namun, seiring perkembangannya mulai dibuatlah gudeg kering yang dimaksudkan untuk memenuhi permintaan oleh-oleh sehingga lebih praktis untuk dibawa.

Seiring perkembangan waktu banyak setra gudeg di Kota Yogyakarta. Tidak hanya di wlayah wijilan namun juga di kawasan Malioboro dengan berbagai macam tempat makan Gudeg. Salah satunya Gudeg Pincuk Malioboro, yang berada di Setra Kuliner Teras Malioboro 1. Gudeg Pincuk hadir dengan ciri khas tersendiri tanpa menghilangkan ciri khas masakan gudeg tentunya. Olahan Gudeg dengan campuran rempah pilihan yang disajikan di atas Pincuk agar lebih menarik dan menjadi ciri khas tersendiri. Gudeg Pincuk Malioboro tersedia dengan berbagai macam paket menu, dari menu sederhana hingga special. Gudeg Pincuk tidak hanya tersedia dalam bentuk basah tetapi juga dalam bentuk kering atau sudah dikalengkan.

dokumen pribadi

Dengan hadirnya gudeg kering/kaleng membuat makanan khas Jogja ini semakin populer. Masyarakat lebih dimudahkan dan praktis. Makanan ini lebih tahan lama sehingga cocok untuk dijadikan sebagai oleh-oleh. Sehingga memberikan dampak bagus bagi perekonomian warga dengan semakin banyaknya industri rumahan yang muncul.

Jadi, belum lengkap jika jalan jalan ke Jogja belum menikmani enaknya kuliner khas Jogja.  Gudeg Pincuk Malioboro menjadi salah satu kuliner Khas Jogja yang berada di Sentra Kuliner Teras Malioboro 1. Penasaran nikmatnya seperti apa?. Yuk, silahkan agendakan untuk kulineran di Teras Malioboro 1 dan cobain kuliner Khas Gudeg Pincuk Malioboro. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline