Lihat ke Halaman Asli

Pameran Bienalle XV 2019 Diikuti 11 Negara Asia Tenggara?

Diperbarui: 5 November 2019   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Pameran Bienalle XV 2019 di PKKH UGM. Sumber :Dokumentasi Pribadi

Pameran Bienalle XV 2019 diselenggarakan dari tanggal 20 Oktober 2019 - 30 november 2019. Pameran ini  merupakan pameran seni rupa internasional yang diadakan dua tahun sekali sejak 1998. Tahun 2019 adalah edisi ke lima equtor khatulistiwa.   Pameran ini diadakan oleh Yayasan Bienalle Jogja (YBY).  Yayasan ini memiliki visi dan misi terhadap pengembangan dan pengelolaan kekayaan budaya sebagai upaya untuk membangun dan mengoptimalkan seluruh potensi kreativitas dari manusia-manusia pencipta karya budaya maupun pemanfaatan seluruh aset budaya yang telah ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Pameran Bienalle sudah diadakan sebanyak lima belas kali hingga tahun 2019 ini. Uniknya, sejak tahun 2011 tepatnya pada Pameran Bienalle ke-11 mengajak satu atau lebih Negara dari wilayah khatulistwia untuk bekerja sama, berkarya, bertemu, dan berdialog dengan seniman maupun organisasi seni dan budaya Indonesia di Yogyakarta. Hal itu dilakukan karena sesuai dengan tema besar Pameran Bienalle yaitu equator khatulistiwa. Dimana YBY menetapkan kawasan khatulistiwa sebagai batas geografis.

Salah satu hasil karya di bilik Hongkong. Sumber : dokumentasi pribadi.

Salah satu hasil karya di Bilik Timor Leste. Sumber : dokumentasi pribadi.

Berbeda, Pameran Bienalle XV 2019 kali ini diikuti lebih dari satu atau dua yaitu   11 dari Asia Tenggara, yaitu Laos, Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, Myanmar, Vietnam, Filipina, Timor Leste, Hongkong, dan Taiwan.  Selain itu pameran ini tersebar di beberapa titik. Berbeda dari pameran sebelumnya dimana hanya diadakan disatu titik saja, yaitu di Jogja Nasional Museum (JNM). 

Kali ini pameran juga diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Ketandan, Kampung Jogoyudan, dan Gedung PKKH Univerisitas Gajah Mada (UGM). Masing- masing titik mempunyai tema yang berbeda, misalnya di Gedung PKKH UGM hanya diisi oleh bilik Hongkong di lantai satu dan Timor Leste di lantai dua. " Masing-masing tempat beda-beda temanya, kalau di sini temanya diisi dari Hongkong sama Timor Leste" ujar Kintan, pemandu pameran.

Jumlah pengunjung Pameran Bienalle XV tidak bisa diukur karena dilaksanakan di tempat yang berbeda-beda dan tidak ada tiket masuk karena pengunjung tidak dikenakan biaya sepersen pun. Namun, jika dirata- rata perharinya pengunjung pameran Bienalle XV di Gedung PKKH UGM mencapai 22-25 orang. "Susah tahu jumlah pengunjung tahun ini soalnya nggak ada tiket dan tempatnya juga beda-beda, ya kalau di sini sehari 22-25 orang." Ujar Khintan, pemandu pameran.

Pengunjung Pameran Bienalle XV 2019 di PKKH UGM. Sumber : dokumentasi pribadi

Pameran di Gedung PKKH UGM diisi oleh dua Negara yaitu Timor Leste dan Hongkong. Pameran ini dibuka pukul 11.00 - 18.00. Lantai pertama diisi oleh bilik Hongkong sehingga semua seni rupa yang ada dibuat oleh para seniman dari Hongkong. Sedangkan di lantai dua diisi oleh bilik Timor Leste. Seni rupa bilik Hongkong lebih beragam dari bilik Timor Leste. Namun, bilik Timor Leste tetap dikunjungi oleh pengunjung karena tidak kalah menariknya dari bilik Hongkong. "Seni rupa di Bilik Timor Leste juga bagus- bagus kok, nggak kalah dari bilik Hongkong" Ujar salah satu pengunjung, Zidan, Mahasiswa Amikom.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline