PULUHAN SUKARELAWAN di Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengikuti latihan gabungan Collapsed Structure Search and Rescue (CSSR/SAR Struktur Bangunan Runtuh).
Pelatihan gabungan ini digelar di Sekretariat Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Sukabumi, Jalan Ciaul Pasir, Kecamatan Cikole, selama dua hari, Sabtu (26/10/2024) hingga Minggu (27/10/2024).
Ketua Sehati Gerak Bersama, Andri Kurniawan mengungkapkan, wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi termasuk daerah rawan bencana, di antaranya gempa. Terlebih lagi di Sukabumi terdapat beberapa sesar (patahan) aktif.
"Di daratnya ada Sesar Cimandiri, Cipamingkis, di laut megathrust," ungkap Andri selesai pelatihan gabungan di Sukabumi, Minggu (27/10/2024) petang.
"Gempa darat juga berpotensi kuat yang berdampak kerusakan, megathrust malah bisa menimbulkan tsunami," sambung penggiat sosial kemanusiaan yang kerap bertugas ke sejumlah lokasi bencana di Indonesia.
Makanya, lanjut Andri, sejak awal harus mempunyai rencana kontijensi dalam menghadapi bencana gempa. Selain langkah mitigasi bencana, juga harus mempersiapkan sumber daya manusia yang ditunjang dengan keahlian.
Apalagi Kabupaten Sukabumi memiliki daerah yang luas, mulai dari pesisir pantai hingga pegunungan. Sedangkan Kota Sukabumi sebagai pusat keramaian kota.
Di dua daerah ini terdapat berbagai bangunan, selain rumah, perumahan, gedung perkantoran hingga pasar swalayan dan hotel bertingkat.
"Alhamdlillah selama dua hari ini kami bisa praktik langsung untuk penanganan pencarian dan pertolongan korban di bangunan yang ambruk akibat bencana,"
"Sebelumnya kami diberikan teori secara zoom beberapa kali pertemuan, dan latihan gabungan ini akan terus berlanjut pada November mendatang," ujar Andri.