Masa pandemi Covid-19 membuat kita sangat akrab dengan pengukuran suhu. Setiap memasuki gedung perkantoran maupun perbelanjaan, terdapat petugas yang memeriksa suhu tubuh. Jika masih masuk ambang batas normal, kita diperbolehkan masuk, tetapi jika di atas batas normal, petugas akan melarang kita masuk gedung tersebut. Pengukuran suhu tubuh merupakan titik awal pemeriksaan kesehatan manusia. Mengacu pada salah satu hasil penelitian, rata-rata suhu normal tubuh manusia setelah dilakukan pengukuran menggunakan beberapa alat dan berdasarkan usia yaitu 36,3 sampai 37,7 untuk bayi, 36,1 sampai dengan 37,7 untuk anak anak serta 36,5 sampai 37,5 untuk orang dewasa. Demam adalah meningkatnya suhu tubuh hingga lebih dari 38. Kondisi ini bisa menandakan adanya penyakit atau kondisi tertentu di dalam tubuh. Demam dapat terjadi pada siapa pun, mulai dari bayi hingga orang dewasa. Berdasarkan uraian ini, kita mengetahui bahwa suhu tubuh menjadi informasi yang sangat berharga dalam dunia kesehatan.
Selain itu, suhu merupakan informasi yang penting dalam menggambarkan cuaca suatu tempat. Suhu udara merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah selain tekanan udara, angin, kelembaban udara dan curah hujan. Pada bulan September-Oktober 2023 ini, kita tentu merasakan cuaca yang sangat panas. Mungkin sebagian dari kita berkali-kali memeriksa di ponsel, berapa suhu udara pada cuaca yang panas ini. Benar saja, di sejumlah kota suhu udara sangat tinggi, bahkan bisa mencapai 37 hingga 38.
Suhu udara juga menjadi indikator dari peristiwa pemanasan global. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, suhu global telah naik 1.2 lebih tinggi dibandingkan 0.82 dibandingkan suhu panas rata-rata di abad 20 (World Economic Forum, 2021). Mereka akhirnya menemukan bahwa sesungguhnya kita telah mengalami peningkatan suhu bumi yang sangat tinggi yaitu 1.1. Bahkan, diramalkan tidak lama lagi akan mencapai satu setengah derajat Celsius, yang artinya kecepatannya akan sangat luar biasa naiknya dan itu akan eksponensial, melejit ke atas dan membuat kehidupan kita semakin kurang nyaman.
Pengetahuan tentang suhu juga digunakan dalam sejumlah alat elektronik, khususnya yang mengubah energi listrik menjadi kalor. Contohnya pada freezer, alat ini menjaga suhunya agar selalu berada di bawah titik beku air, yaitu 0. Suhu yang umumnya disarankan untuk freezer adalah sekitar -18. Suhu ini menjaga makanan beku dengan aman dan mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat merusak makanan. Beberapa freezer mungkin memiliki pengatur suhu yang memungkinkan kita menyesuaikan suhunya sesuai dengan kebutuhan, tetapi suhu -18 umumnya dianggap sebagai suhu yang aman untuk penyimpanan makanan beku.
Suhu adalah derajat panas suatu benda. Derajat panas benda yang panas lebih tinggi dibandingkan benda yang dingin. Suhu merupakan besaran yang dapat dirasakan oleh indera manusia. Kita biasanya memegang kening seseorang yang mengeluh demam. Indera peraba manusia dapat membedakan panas dan dinginnya suatu benda. Namun demikian, indera peraba tidak dapat mengukur suhu secara akurat. Fakta ini dapat kita rasakan saat tangan kita dibasuh dengan air yang hangat, kemudian dilanjutkan air pada suhu ruang, seketika tangan akan merasakan keadaan yang lebih dingin. Hal ini diakibatkan tangan melepas kalor yang lebih besar akibat perbedaan suhu antara air hangat dan air suhu ruang.
Untuk mengukur suhu dengan akurat, para ilmuwan menciptakan alat ukur suhu yang dinamakan termometer. Sejumlah termometer sering kita pakai dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya termometer klinis. Alat ini digunakan untuk mengukur suhu tubuh, sehingga batas ukurnya cukup pendek, yaitu antara 35 sampai dengan 42. Sebagian termometer klinis menggunakan prinsip pemuaian zat cair dengan air raksa sebagai zat pengisi termometer. Sementara termometer klinis digital menggunakan termistor, yaitu komponen elektronika yang mengalami perubahan nilai jika panas yang mengenai termistor ini berubah.
Pada masa Covid-19, sering dijumpai pula termometer inframerah. Alat ini lebih dikenal sebagai thermogun karena cara pakainya yang harus ditembakkan ke kening kepala. Termometer ini bekerja dengan menangkap panas yang dipancarkan oleh suatu benda yang berada pada panjang gelombang cahaya infra merah. Termometer inframerah dipakai sebagai termometer klinis dengan batas ukur 35 sampai dengan 42. Alat ini juga dipakai dalam industri dengan batas ukur hingga 500.
Selain dua termometer tersebut, terdapat termometer laboratorium yang bekerja berdasarkan prinsip pemuaian zat cair. Batas ukurnya dari -10 sampai dengan 110. Zat cair yang digunakan yaitu air raksa dan alkohol. Termometer bimetal menggunakan prinsip pemuaian logam, umumnya dipakai pada alat elektronika sebagai indikator suhu. Ada pula pirometer yang bekerja dengan menangkap radiasi benda yang sangat panas. Pirometer mampu mengukur suhu yang sangat tinggi, antara 500 sampai dengan 3000.
Teknologi termometer yang berkembang pesat ini sudah mulai diteliti oleh Galileo Galilei pada tahun 1593. Alat ukur suhu ini dibuat berdasarkan prinsip pemuaian udara. Secara kasar, alat yang selanjutnya disebut termoskop ini sudah dapat mengukur temperatur, meskipun masih sederhana. Termoskop galileo terdiri atas bola gelas sebesar telur ayam yang dihubungkan dengan pipa panjang tertutup berisi air. Di dalam cairan digantungkan sejumlah beban. Umumnya beban tersebut dilekatkan pada bola kaca tersegel yang berisi cairan berwarna untuk efek estetika. Saat suhu berubah, kerapatan cairan di dalam silinder turut berubah yang menyebabkan bola kaca bergerak timbul atau tenggelam untuk mencapai posisi di mana kerapatannya sama dengan cairan sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya. Bila perbedaan kerapatan bola kaca sangat kecil dan terurutkan sedemikian rupa sehingga yang kurang rapat berada di atas dan yang terapat berada di bawah, hal tersebut dapat membentuk suatu skala suhu.