Lihat ke Halaman Asli

Ulasan tentang Boneka/Doll

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Boneka

Bahasa inggris dari boneka adalah doll. Dekat dengan kata "doll" adalah "idol" (idola). Mengapa banyak artis yang disebut idol? Atau, pertanyaannya: mengapa disebut boneka? Boneka adalah hal yang sangat digandrungi tetapi di sisi lain dapat diatur. Disini ada dua hal: digrandrungi dan dapat diatur.

Sekarang kita hubungkan dengan pemimpin. Program "Indonesia Idol", "American Idol", atau sejenisnya yaitu membuat "idol" atau "doll", yaitu digandrungi dan dapat diatur. Sama hal itu dengan pemimpin haruslah digandrungi, mungkin tidak ada yang keberatan dalam hal ini. Akan tetapi, dapat diatur, hal ini tentunya tidak cocok dengan pemimpin. Karena pemimpin harusnya bisa mengatur tetapi bukan diatur. Kita bahas sebentar di bawah.

1. Mengatur dan diatur?

Menjadi boneka asing, tentunya tidak baik, akan tetapi menjadi boneka rakyat tentulah baik. Tentunya kita ingin pemimpin yang tidak bisa mengabaikan kepentingan rakyat. Inilah yang disebut boneka rakyat.

2. Kita semuapun adalah boneka?

Terlebih bagi para pemuka agama, pastilah harusnya dapat diatur oleh Tuhan atau bahasa sederhananya diatur oleh kepentingan umatnya. Nah, disini, pemuka agama, dan kita semua adalah hamba. Tapi, tunggu dulu! Mengapa tidak disebut boneka atau doll atau idola? Karena belum tentu Anda digandrungi.

3. Sistem birokrasi

Dalam sistem birokrasi ataupun di tentara/militer. Seorang tentara mau gak mau harus mengikuti kata komandannya. Misalnya saat kunjungan militer Korea Selatan, dalam hal menjual teknologinya ke Indonesia, beberapa saat lalu. Mungkin setahun lalu. Ada seorang tentara/calon tentara/wamil yang kebetulan adalah artis. Karena ia dipakai oleh sistem militernya serta digandrungi, ia bisa disebut idola/idol/dol.

4. Boneka budaya

Boneka budaya biasanya dibawa oleh artis ke luar, seperti yang dilakukan oleh Korsel melalui kosmetik, film, band, idol group, dll, Jepang melalui AKB48 dan diadopsi dengan JKT48, Indonesia melalui musik melayu ke Malaysia dan sebaliknya, China dnegan bahasa mandarin, dll. Apakah itu salah? Tentunya itu tidak salah, tetapi harus diwaspadai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline