Lihat ke Halaman Asli

Kukuh C Adi Putra

Praktisi Pendidikan | @kukuhcadiputra

Bukan Kebetulan (Catatan Akhir Tahun)

Diperbarui: 31 Desember 2018   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pribadi

Sewaktu kubongkar ulang gudang penyimpanan, kutemukan tiket pemesanan kereta api sewaktu pertama kali hendak berkiprah ke Ibukota. Bukan sekali dua kali ini kurawat jenis berkas yang demikian, namun khusus kali ini kagetku berlipat, mengingat di bawahnya adalah tiket yang sama sekaligus penanda berakhirnya sepak terjangku disana. Tentunya ada awal dan akhir, bukan kebetulan momen ini sudah siap kuabadikan lima tahun  kemudian. 

Di penghujung akhir tahun tentu banyak harapan untuk setahun mendatang dan juga pencapaian setahun ke belakang. Membuka catatan resolusi tahun lalu kemudian memilah mana yang sudah dicapai adalah kepuasan tersendiri. Lantas bagian yang belum tercapai bagaimana ? Sederhana, cantumkan kembali untuk resolusi setahun ke depan. Bukan kebetulan jika ternyata banyak poin-poin yang belum terwujud. Fokusnya bukan kepada poin-poin yang belum, tetapi lebih kepada respon kita terhadap poin-poin yang sudah.

Sangat wajar jika ingin menekan dan menuntut diri sendiri untuk berbuat lebih jauh lagi. Terkadang pola tersebut bukan siklus paten dengan formula "poin satu sudah dicapai, apalagi ya". Berhenti sejenak lalu mengevaluasinya juga tak kalah penting. Sehingga hampir tiap akhir tahun banyak teman-teman kita meluangkan waktunya untuk pergi berlibur. Sebenarnya kita sudah paham bahwa ambisi untuk mewujudkan resolusi harus diimbangi dengan cara kita mengapresiasi diri sendiri. Sadar atau tidak, bukan kebetulan tempat wisata akhir pekan meningkat pengunjungnya pada akhir tahun.

Banyak literasi yang mengajak untuk segera membuat beberapa catatan dan poin resolusi untuk tahun depan. Bahkan ada yang tegas memberi rerata prosentase pencapaian resolusi cuma 8-10% saja, selebihnya cuma angan-angan belaka. Kembali lagi, fokusnya bukan kepada poin-poin yang belum, tetapi lebih kepada respon kita terhadap poin-poin yang sudah. Berapapun prosentase resolusi yang tercapai, hargailah. Tujuan mendasarnya adalah sebagai tolok ukur apakah kamu sudah berkembang, itu dulu. Apresiasi kualitasmu, meskipun kecil, sembari perlahan meningkatkan kuantitas.

Manusia makhluk yang mampu terus berkembang dan beradaptasi, Rene Descartes menitipkan pesan Cogito Ergo Sum, artinya: aku berpikir maka aku ada. Maksud kalimat di atas yaitu satu-satunya hal yang pasti di dunia ini adalah keberadaan orang itu sendiri. Keberadaan ini bisa dibuktikan dengan fakta bahwa ia bisa berpikir sendiri. Sehingga ketika stuck, kemudian berhenti berpikir dan berkembang bisa diartikan keberadaan kita dipertanyakan. Bukan kebetulan Bapak pemimpin besar revolusi Indonesia jatuh sakit dikarenakan jasmaninya melemah. Tetapi jauh sebelum itu, adanya indikasi keberadaanya mulai digembosi adalah pemantik nestapa segala penyakit yang beliau derita.

Mencatat resolusi setahun mendatang sekaligus memberikan catatan reward jika sudah tercapai adalah dasar pengembangan diri. Bukan kebetulan jika nantinya dijumpai pilihan hidup yang sama-sama memberatkan. Bukan kebetulan juga setelahnya pribadi kita menjadi lebih matang. Karena bagaimanapun juga kumpulan dari sedikit rasa putus asa itulah yang membuat kita menjadi dewasa. 

Selamat tahun baru, selamat menyambut tahun depan yang penuh tantangan, dan selamat sudah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Ucapkanlah selamat kepada diri sendiri, sampaikan juga : semuanya bukanlah kebetulan. Salam.

Semarang, 31 Desember 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline