https://faktabanten.co.id/wp-content/uploads/2019/01/MIE-instan-750x430.jpg
Semua orang pasti tahu dengan salah satu makanan cepat saji bernama mie instan. Selain mudah untuk didapat, terdapat berbagai macam varian rasa yang membuat kita tergoda. Meskipun begitu, dibalik kepraktisan dan juga rasa yang menggugah selera, mie instan memiliki berbagai resiko yang dapat mengancam kesehatan tubuh kita.
Melihat dari berbagai penelitian, jika kita mengkonsumsi terlalu sering mengkonsumsi mie instan dapat menambah berat badan atau obesitas, lebih parahnya lagi, ditemukan di berbagai kasus akan meningkatkan resiko terkena penyakit kanker, serta usus buntu.
Alangkah baiknya kalian mengkonsumsi mie instan yaitu 1-2 kali saja dalam sebulan dengan catatan menambahkan atau mengkombinasikan dengan sayur sayuran atau lauk pauk lain. Atau juga lebih bagus jika dapat mengurangi dengan mencoba mengkonsumsi makanan yang lebih sehat ketimbang mie instan seperti sarapan nasi dengan sayur-sayuran, daging, juga buah-buahan saja. Karena tanpa kita sadari di dalam mie instan terdapat kandungan lilin yang membahayakan kesehatan tubuh.
Kandungan lilin dalam mie instan pada dasarnya ialah untuk membuat mie agar tidak nempel satu sama lain. Pada akhirnya jika kita makan mie instan setiap hari berarti kita sudah merusak organ pencernaan dalam tubuh, karena mie baru dapat dicerna dalam waktu 2-3 hari.
Selain kandungan lilin yang menghantui kita, didalam mie instan juga terdapat kandungan zat-zat lain yang dapat menggangu sistem pencernaan kita, seperti MSG dan penambah rasa. Terkadang, penambahan beberapa kandungan tersebut juga mampu mempengaruhi tampilan makanan yang disajikan serta dapat meningkatkan keinginan orang untuk memakannya.
Makanan yang melalui proses panjang seperti mie instan mengandung zat adiktif dan pengawet yang bila dikonsumsi setiap hari akan menekan kerja liver/hati karena sulit untuk diuraikan. Jika terus dibiarkan maka, lemak yang menumpuk akan merusak liver/ hati kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H