Lihat ke Halaman Asli

Lupakan Aku

Diperbarui: 8 Desember 2018   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok pribadi

Seberapa lama aku bertahan
Menopang sayap yang telah patah
Saat kau rapuh aku lebih rapuh

Apakah hujan yang kau lihat
Sama seperti hujan dihatiku
Yang mengalir pilu
Dan sesak yang melilit hati

Langit bernyanyi memantulkan sinyal positif
Dari apa yang kita rasakan
Tapi mengapa rasanya menusuk dijantung
Perih yang sulit menghilang

Bumi berdawai menari di atas cinta yang terpilih
Dari apa yang kita miliki

Entah mengapa ada sesuatu yang menjerat
Tak bisa melepas kekuatan itu

Kau tak pernah tahu
Mengapa aku meninggalkanmu
Dan membiarkanmu menunggu terlalu lama
Rindu yang tak mampu aku balas
Dan semiliyar luka yang kutiupkan untukmu

Saat kau terluka aku lebih terluka
Melihatmu bernafas dalam air mata yang kuberi
Hujan dan air mata
Basahi cinta yang suci

Seberkas cahaya menyoroti hati
Bukan saatnya bersedih
Kau pasti bahagia bersama dia yang ada disisimu nanti
Yang lebih baik dariku
Yang takkan pernah membuatmu menangis lagi

Terima kasih atas cinta yang kau beri untukku
Maaf ku telah membuatmu jatuh cinta
Kepadaku seseorang yang tak tepat untukmu

Mataku telah tertutup tuk mencintai yang lain
Entah sampai kapan aku mencintaimu

Aku tak tahu
Dan aku tak ingin mencari tahu lagi
Cukup bagiku mencintai satu hati
Yaitu hatimu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline