Jalangku
Aku menyiramkan bait bait suci dari apa yang di sebut doa, pada setiap desah nafasmu
Aku memetakan kemaha sempurnaan sikap, sifat dan segala kebijaksanaan cahaya suci diluar batas pemikiran kita
Pada setiap lekuk lekuk tubuhmu
Aku memetik makna kehidupan yang tersembunyi di dalam kerling tatap matamu
Mari, mari teguk dan teguk lagi tetes demi tetes kesucian itu di dalam perenungan kita terhadap ketidak berdayaan ini
Teruntukmu yang akan selalu ada di baris baris siratan sejarah, sebagai mana sebuah bangsa, agama dan kehidupan bermoral "egois" telah menyampingkanmu
Lalu mereka tertawa di dalam kegagalan mereka sendiri
Bila agama telah menempatkanmu pada posisi sepihak dan terkutuk
Bila agama memisahkanmu berdasar atas apa yang telah kamu lalui di dalam hidupmu