Lihat ke Halaman Asli

Kebakaran di Jakarta, dan Api Politik

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kebakaran yang terjadi akhir-akhir ini diberbagai wilayah Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, ternyata menyulut api politik terkait Pilkada DKI, yang akan memasuki putaran kedua. Begitulah politik, selalu ada yang dipolitisir untuk kepentingan politik, segala situasi dan keadaan selalu dikaitkan dengan politik.

Berdasarkan penjelasan resmi pihak yang berkompeten, kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik dan ledakan gas elpiji, tapi dipihak lain ada yang menganggap kebakaran tersebut memanglah disengaja. Yang mana berita yang sebenarnya tidak ada yang tahu, bahkan semakin membesarnya api politik disebabkan kebakaran tersebut ditengarai memang sengaja ditiupkan oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan politik.

Memanglah sesuatu yang luar biasa kalau dalam satu hari terjadi lima kebakaran diwilayah DKI Jakarta, dikatakan luar biasa karena hal tersebut belum pernah terjadi dimasa sebelumnnya. Yang menjadi perhatian masyarakat umum pada kenyataan tersebut, disetiap titik wilayah kebakaran kebetulan berdiri posko-posko Timses petahana Foke_Nara, sehingga hal ini diasumsikan sebagai pemanfaatan situasi untuk melakukan kampanye terselebung.

Berdasarkan Catatan Polda Metro Jaya, selama bulan Ramadan terjadi 66 kali kebakaran di wilayah DKI Jakarta. Penyebabnya macam-macam. 35 Kejadian akibat korsleting listrik, 3 kejadian karena tabung gas dan 28 kali penyebabnya belum diketahui.

Lima kebakaran itu terjadi kemarin (24/8/2012), antara lain terjadi di kawasan Mangga Besar Tamansari Jakarta Barat, Kelurahan Tanah Sereal Tambora Jakarta Barat, Kelurahan Pelamampang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan, Kramat Pulo Jakarta Pusat dan kawasan di dekat TMII. (Merdeka.com)

Sebagai Gubernur DKI yang masih aktif, dan petahana Cagub DKI 2012 tentu saja Foke sangat keberatan kalau kebakaran tersebut dikaitkan dan dipolitisir sebagai upayanya untuk meraih kemenangan dengan cara mempolitisasi kebakaran, dan jelas perbuatan tersebut sangat tidak berprikemanusiaan, tapi seharusny juga tidak pada tempatnya membangun Posko Tim Suksesnya diwilayah korban kebakaran.

Alangkah bijaknya jika Foke menempatkan posko tim sukarelawan atau sejenisnya untuk membantu korban kebakaran, sehingga tidak ada pihak-pihak yang berkepntingan untuk mempolitisir keadaan tersebut sebagai bentuk upaya Foke menggalang suara dilokasi korban kebakaran. Ada asap tentu saja ada Api, ada yang mempolitisir keadaan, tentu juga ada sebabnya.

Sumber berita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline