"Si Vis Pacem Parabellum" -- "Jika ingin perdamaian, maka bersiaplah untuk perang"
- Peribahasa latin, motto Angkatan Laut Britania Raya
Setelah membahas mengenai masalah pangan dan masalah federal ibukota baru, penulis akan membahas posisi ibukota baru dari sudut pandang pertahanan.
Masalah ini sebenarnya telah disinggung oleh Saudara Fahmi Alfansi P Pane, Tenaga Ahli Dewan Perwakilan Rakyat RI dalam kolom opini pada koran Kompas tanggal 10 September 2010 dengan judul "Pertahanan di Kalimantan". Namun, penulis akan mencoba untuk mengelaborasi lebih lanjut mengenai pertahanan ibukota baru.
Catatan :
- Untuk lokasi eksak ibukota baru penulis menggunakan posisi ibukota kabupaten Penajam Paser
- Skenario simulasi adalah skenario yang paling mungkin terjadi. Namun, semuanya adalah rekaan belaka sedangkan estimasi waktu menggunakan teknologi dan kondisi saat ini.
- Semua persenjataan dan teknologi yang digunakan dalam skenario hipotesis adalah senjata yang sudah masuk tahap produksi saat artikel ini ditulis (bukan experimental).
Analisis Ancaman External (serangan dari luar)
Matra Darat
Ibukota baru RI dipastikan akan berada di antara Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Passer. Dimana posisinya terletak sekitar 240 km dari perbatasan dengan Negara Malaysia (titik terdekat), dengan 160 km merupakan hutan belantara.