Mahasiswa KKN Back To Village (BTV) III Universitas Jember di Sempusari, Kaliwates, Jember memberikan edukasi mengenai informasi terkini, bahaya, gejala, pencegahan dan penanganan covid19 disertai dengan pelatihan pembuatan disinfektan dengan bahan rumah tangga yang mudah didapatkan.
Berdasarkan data pada kelurahan sempusari (minggu/15/08/2021) tercatat sebanyak 65 orang yang positif covid19 dengan total 60 orang yang melakukan isolasi mandiri, 5 orang dirawat dirumah sakit dan 12 orang meninggal dunia. Coronavirus Disease 2019 (covid19) merupakan penyakit yang saat ini masih terus ada diseluruh penjuru dunia. Meskipun pravalensi penderita terus mengalami fluktuasi jumlah, naik turun setiap harinya namun penyakit ini masih terus eksis keberadaannya. Covid19 disebabkan oleh miroorganisme yang tak terlihat secara langsung oleh mata, yakni virus Sars-CoV-2. Virus ini dapat dengan mudah menyebar dan menginfeksi hewan ataupun manusia. Virus ini juga sangat mudah dijumpai dimanapun asal memungkinkan untuk berkembang, misalnya tempat umum.
Covid19 telah ada mulai tahun 2019 dan tetap menjadi pandemi sampai sekarang, terhitung lebih dari satu tahun lamanya. Pembaruan informasi dan publikasi kepada masyarakat juga telah banyak dilakukan, harapannya agar masyarakat yang hidup berdampingan dengan virus ini menjadi tau, sadar, dan tanggap apabila terjadi hal-hal diluar kendali. Nyatanya sampai saat ini masih banyak masyarakat yang menganggap remeh penyakit ini.
"Saya tetap sehat kok mbak meskipun kadang kalau keluar ngga pakai masker, malah ibu A yang selalu pakai masker kemarin positif" ujar salah satu warga saat saya melakukan wawancara secara acak.
Miris sekali bukan mendengarnya? Namun keadaan dilapangan memang begitu karena tidak semua orang sadar bahwa mereka dalam bahaya dan tidak tau hal apa saja yang perlu dilakukan untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit ini. Banyaknya informasi yang tidak akurat dari mulut ke mulut akan menyebabkan salah kaprah dari masyarakat secara umum, karena seperti yang kita ketahui bahwa informasi sangat mudah menyebar dalam kurun waktu kurang dari satu menit. Keterbatasan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai informasi covid19 yang terkini dan akurat misalnya varian baru yang mungkin menimbulkan gejala berbeda, bahaya yang mengintai mereka dan solusi apabila mengalami keadaan ini serta bagaimana cara-cara untuk mencegah terinfeksi penyakit ini masih perlu terus disosialisasikan, diperbaharui secara berkala dan dicontohkan secara nyata agar dapat di implementasikan secara mandiri nanti.
Berdasarkan pemaparan tersebut, melalui KKN back to village III yang diadakan selama 30 hari ini saya, Krystanti, berencana untuk melakukan sosialisai mengenai informasi terkini, bahaya, gejala dan solusi yang dapat dilakukan apabila mengalami hal tersebut. Disamping itu, berdasarakan wawancara yang saya lakukan bersama bapak Didik Kasiyanto selaku ketua RW 04 disebutkan bahwa tidak pernah dilakukan disinfeksi lingkungan sebagai salah satu upaya pencegahan terhadap covid19. Permasalahannya adalah masyarakat masih belum tau apa itu disinfektan, apakah hal tersebut penting dilakukan dan bagaimana cara untuk membuat disinfektan secara mandiri menggunakan bahan-bahan rumah tangga yang mudah ditemui.
Untuk mengatasi hal tersebut, pada program kerja yang saya lakukan juga disertai dengan sosialisasi mengenai disinfektan kepada sasaran, yakni salah satu warga diikuti dengan pembuatan dan penyebarluasan video cara pembuatan disinfektan dengan takaran yang benar agar dapat mengedukasi masyarakat secara umum dan penyemprotan disinfektan di lingkungan yang telah disetujui oleh perangkat desa setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H