Lihat ke Halaman Asli

Bintang(ku)

Diperbarui: 17 Februari 2016   01:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bintang, bagaimana kabarmu?
Aku senang melihatmu malam ini
Kamu selalu nampak bersahaja dengan kilaumu yang temaram

Bintang, kau masih disana?
Sulit bagiku menemukanmu dibalik awan hitam
Kadang terangmu saru dibalik sinarnya bulan purnama
Tapi aku selalu ingin memastikan kamu masih disana

Bintang, tetaplah diatas sana
Memandangmu lebih dari cukup bagiku
Melihatmu berkedip sayu dalam cahaya temarammu
Dan benakku berkata ‘Bintang, apa kau berkedip padaku?’
Walau kutahu jutaan manusia lainnya berpikir begitu

Bintang, apa kita hidup di waktu yang sama?
Bukankah kita terpisah jutaan tahun cahaya?
Lalu, mungkinkah kita memikirkan hal yang sama?

Apapun itu, aku hanya ingin melihatmu lebih lama
Melihatmu diantara jutaan cahaya lainnya
Karena tanganku tak cukup besar untuk memelukmu
Bahkan tanganku tak akan sanggup menyentuhmu
Walau dengan bantuan pohon kacang raksasa sekalipun

Jadi tetaplah disana dan biarkan aku berbicara padamu setiap malam
Soal kemacetan ibu kota, atau kerjaan yang membosankan
Atau biarkan aku hanya memandangimu dalam bisu
Lalu merindukanmu hingga esok malam tiba
Dan berharap selama itu kaupun merindukanku
Walau kutahu jutaan manusia lainnya berpikir begitu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline