Lihat ke Halaman Asli

Kurnia Wulan Ramadhani

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional/Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Resesi 2023, Bagaimana Kondisi Australia sebagai Negara yang Terkena Risiko Resesi?

Diperbarui: 9 Oktober 2022   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: istockphoto.com

World Bank menegaskan bahwa ekonomi global akan mengalami resesi pada tahun 2023 ketika seluruh bank sentral di dunia menaikkan suku bunga sebagai tanggapan terhadap inflasi secara bersamaan. World Bank juga sudah memprediksi berbagai ancaman krisis keuangan yang akan terjadi di pasar dan ekonomi negara berkembang.

Dikutip dari penelitian yang dilakukan oleh Global Market Research Nomura Holdings Inc, beberapa negara mempunyai resiko untuk mengalam resesi yang dalam. Beberapa negara di antaranya yaitu Australia, Kanada, dan Korea Selatan.

Salah satu negara yang diperkirakan mengalami resesi pada tahun 2023 yaitu Australia. Australia tidak pernah mengalami resesi selama tiga dekade. Namun akhirnya, Australia resmi mengalami resesi pada tahun ini. Australia akan mengalami resesi akibat tingginya inflasi dan naiknya suku bunga secara drastis yang dilakukan oleh bank sentral di Australia. Selain itu, adanya kebakaran hutan pada Desember 2019 sampai awal 2020 dan berlanjut dengan adanya virus COVID-19 juga merupakan alasan Australia mengalami resesi

Sejak Maret, ketika AS mulai menaikkan suku bunga lebih agresif daripada Australia, nilai dolar Australia telah turun dari $US 0,73 menjadi kurang dari $US0,65. Hal ini memberikan tekanan pada barang yang diperdagangkan dalam dolar AS sekitar 11%. Lalu pada September 2022, nilai tukar dolar Australia turun drastis kepada rupiah. Nilai tukar dolar Australia sekarang di bawah Rp 10.100/AU$. Selain itu, tanda resesi di Australia juga diperlihatkan dari belanja modal swasta Australia pada kuartal II -- 2022 yang mengalami penurunan sebanyak 0,3% dari kuartal sebelumnya.

Namun mungkin Australia bisa saja mengatasi resesi tersebut. Australia berhasil melewati resesi pada Krisis Ekonomi Asia di tahun 1997 dan Krisis "Tech-Work" Amerika Serikat pada tahun 2001. Terkait hal ini, Bank Cadangan Australia akan bijaksana untuk memisahkan diri dari AS. Jika The Fed menaikkan suku bunga ke titik di mana itu akan membawa resesi AS, Australia akan disarankan untuk mundur dan tidak menaikkan suku bunga, membiarkan runtuhnya ekonomi AS menurunkan inflasi dengan sendirinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline