Ketika menyusun rencana kunjungan ke kota-kota di Inggris Raya, saya sudah terpikat oleh Liverpool. Liverpool dan Beatles rasanya sulit dilepaskan. Sebagai penyuka lagu-lagu John Lennon dan Beatles, kunjungan ke Liverpool ini memang didedikasikan untuk Beatles. Tim bola Liverpool juga terkenal tentunya, tapi berhubung saya fans bola angin-anginan, saya dahulukan menapaktilasi Beatles, maaf ya fans tim bola Liverpool.
Semenjak di Liverpool, lagu-lagu John Lennon dan Beatles rasanya terus terngiang-ngiang di telinga mengiringi langkah riang kami, di bawah cuaca indah dan bermatahari. Woman, Imagine, I want to hold your hand, Penny Lave, Don't Let Me Down, Love Me Do, Hey Jude, Yesterday, Love Me Do, Hello, Something, And I Love Her, Twist and Shout dan aaaahhhh masih banyak lagi lagu Beatles dan John Lennon yang sangat enak didengar.
Tujuan pertama kami di Liverpool adalah Albert Dock, galangan kapal yang mendapatkan predikat cagar budaya dunia dari UNESCO ini, sangat mencolok di tengah kotanya. Dari sana kami menyusuri pantai ke arah Three Graces untuk menyapa para Beatles di tengah pasar natal yang masih sangat ramai saat itu.
Saya kira, musik yang terus melegenda dari anak-anak muda Liverpool kreatif dan musikalis ini tidak hanya lekat di telinga-telinga kawula muda Inggris tapi merambah ke seluruh dunia, tua dan muda. Lihat saja, untuk memotret patung Beatles tanpa turisi, kami harus sabar menanti karena nunggunya lama.
Banyak anak muda dari berbagai kebangsaan ngantre mau berfoto. Apalagi saat menunggui 3 gadis muda berwajah Asia, entah dari Cina, Jepang atau Korea, mereka tidak puas hanya satu kali jepret beres, tapi berswafotonya dengan segala pose dan gaya, lalu pada akhirnya minta kami potretkan pulak.... heheheheh.
Cavern Club di Mathew Street
Puas menikmati sore di pinggir dermaga dan mencoba beberapa makanan di pasar natalnya, kami menuju Matthew street. Bagi penyuka Beatles, jalan ini menurut saya wajib dikunjungi. Bila musim panas di sini ada Mathew Street Festival, jalan ini akan padat sekali pengunjung yang sebagian besar penyuka musik.
Di jalan Mathew ini sekarang memang berjejeran pub dan klub yang menyuguhkan pertunjukan band secara live. Dan ini yang terpenting, di jalan Mathew ini Cavern Club berada. Cavern Club adalah klub di mana Beatles di awal karirnya dan belum terkenal sering tampil.
Ada 2 Cavern Club di sana, keduanya menyuguhkan live music, kami memasuki dan menikmati band musik di kedua klub itu. Cukup lama kami menikmati lagu-lagu mirip-mirip lagu Beatles ini, enak-enak lagunya dan suasananya ceria di klub pertama bahkan sampai minuman kami habis. Bahwa kami berada di Cavern Club sisternya bukan yang asli awalnya tidak kami sadari, suami saya memang sempat heran karena panggungnya beda dengan panggung saat Beatles tampil di Cavern Club.
Ketika keluar dari Cavern Club Sister itu baru kami sadari, karena tidak jauh dari situ ada Cavern Club lagi heheheh. Masuk lagi deh kami ke dalam klub itu. Nah yang ini ternyata yang asli.
Sebuah Night Club di jalan Mathew no 10 ini berada di ruang bawah tanah gedung, awalnya diperuntukkan untuk para pemain musik jazz, tapi kemudian berkat hubungan antara manager The Quarrymen (grup band John Lennon sebelum Beatles) dengan pemilik Cavern Club, The Quarrymen pun bisa tampil di Cavern Club, di antara dua penampilan grup jazz tahun 1957. Sebagai Beatles, penampilan pertama mereka di Cavern Club ialah pada tanggal 9 Februari 1961, saat itu Beatles sudah mulai tenar.