Lihat ke Halaman Asli

ACJP Cahayahati

TERVERIFIKASI

Life traveler

Bila Alam Memperlihatkan Keganasannya ....

Diperbarui: 24 Juli 2015   16:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

suasana musim panas di salah satu tempat berlibur Jerman (dok pribadi)

Musim panas bagi Eropa adalah waktunya berlibur, menikmati matahari dan bermain air; Namun .....

Namun, musim panas kali ini tidak hanya menyebabkan kekeringan di California, Kolumbia, Korea Utara dan Selatan, Bogor tapi juga di beberapa daerah di Jerman. Hari ini dan kemarin, alhamdulillah matahari tidak terlalu menyengat di tempat saya tinggal di Jerman. Banyak orang di sekitar saya yang menghela nafas lega dengan suhu 22-26°C, setelah hampir 2 minggu dibakar terik matahari dan suhu di atas 30°C. Tapi ternyata di beberapa daerah Jerman, panas tetap menyengat karena jangankan petir terdengar, tetesan hujan pun tidak ada satu pun yang menitik dari awan.

God has cared for these trees, saved them from drought, disease, avalanches, and a thousand tempests and floods. But God cannot save them from fools. (John Muir)

Kemarahan alam berupa bencana alam, seperti kekeringan, kebanjiran, badai, gunung meletus, gempa bumi, sulit dibendung karena kekuatannya luar biasa. Penyebab bencana alam adalah perubahan iklim, pergeseran tektonik, gravitasi atau lainnya. Faktor yang paling mempengaruhi kerusakan alam terutama perubahan iklim adalah manusia, melalui peningkatan jumlah manusia yang dramatis dan industrialisasi, perubahan iklim sulit dibendung.   Tahun 1804 hidup kurang lebih 1 miliar orang di atas bumi dan sekarang kurang lebih 200 tahun kemudian sudah meningkat secara eksponensial menjadi 7 kali lipatnya. Pertambahan luarbiasa ini tentulah memberikan dampak dan akibat yang tidak sedikit.

Jerman

http://www.abendzeitung-muenchen.de/inhalt.keine-sommertage-in-sicht-wetter-schwere-duerre-phase-in-deutschland.d4df769e-299e-4b13-8c91-6da3ad46335c.html

Jerman walaupun negara industri, tapi 52,4% luas lahannya digunakan untuk pertanian. Lalu sisanya 30%nya diperuntukkan untuk hutan, 2,4% nya adalah badan air dan 1,6% lain-lain. Perumahan dan lalu lintas hanya memakan 13,3% lahan saja. Bisa dibayangkan kesulitan mengairi lahan yang demikian luas dengan kapasitas badan air hanya 2,4% luas lahan. Namun, ternyata cadangan air di Jerman ada 4 kali lebih dari kebutuhannya, sehingga bila secara lokal tidak bisa memenuhi kebutuhan air bersihnya maka transport air dari Selatan ke Tengah dan Utara Jerman sekarang ini sedang dimobilisasi.

Bila tidak musim panas seperti sekarang ini, biasanya Institusi yang mengurus air di Jerman, meminta untuk tidak terlalu irit air, karena saluran atau pipa pembuangan air bila kurang air menyebabkan kotoran di pipa pembuangan membusuk dan malah harus dibilas dengan lebih banyak air lagi untuk bisa higienis. Nah ... saat kondisi kekeringan seperti ini tentu menjadi serba sulit.

Kekeringan yang terjadi di Jerman (terutama 30 cm lapisan atas tanahnya kering) hampir melanda 2/3 Jerman. Hanya di 4 (Sachsen, Selatan Bayern, Baden Württemberg dan beberapa daerah di Schleswig Holstein) dari 16 negara bagian Jerman yang cukup lumayan tidak terlalu kering. Baiknya ... solusi kekeringan di Jerman karena cadangan air yang cukup masih bisa diatasi, tapi bagaimana dengan negara lain, Indonesia misalnya ???

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline