Kalau orang Jerman harus terbang ke Mallorca, Itali, Spanyol, Turki, Yunani atau Pantai Utara karena ingin berlibur dan menikmati keindahan lautnya. Maka, Indonesia patut berbangga, kita punya banyak pilihan. Sebagai negara kepulauan, di mana pun kita berada, mencari laut tidak jauh dan sulit. Raja Ampat, yang sedang terkenal, pantai di Pulau Pamutusan Padang, Pulau Bair Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Bali, Lombok, Belitung dan tentunya masih banyak lagi pantai-pantai indah di Indonesia, kita miliki itu semua.
Nah .... terdekat dari Jakarta, dengan 40 menit terbang, Belitung adalah tempat relaksasi yang sangat menyenangkan. Keistimewaan dan keunikan alam Belitung paling utama adalah bebatuannya. Sejauh mata memandang dari pantainya, bebatuan di darat dan laut menyembul, menyapa awan. Saya turut berbangga jadi orang Indonesia, yang memiliki kecantikan alam ini.
Apa saja yang menarik dan unik dari Belitung ?
1. Batu Satam, Danau Kaolin dan Batu Alam
Berbicara soal batu, setelah melihat Belitung, saya mengerti bahwa Batu dan Belitung sangat erat hubungannya. Ketika kaki keluar dari Bandara Tanjung Pandan, hal pertama yang kami lihat di sebuah bundaran adalah bongkahan besar batu Satam. Batu hitam dengan lekukan-lekukan khas ini konon berasal dari pecahan ledakan batu meteor dengan lapisan bumi, yang ketika jatuh di Belitung kemudian bereaksi dengan timah yang banyak ditemukan di sana sehingga berwarna hitam. Pemandu kami memperlihatkan bila kuku jari tangan didekatkan ke batu satam, batu tersebut bergerak, betul juga. Kenapa bisa bergerak, pemandu kami juga tidak bisa menerangkannya.
Danau biru turkis, yang sedang digali-gali menjadi tujuan wisata pula. Danau ini adalah danau Kaolin untuk bahan baku kosmetik, sabun dll.
Lalu bebatuan granit dll nya di pantai dan pulaunya. Menurut pakarnya, bebatuan yang bisa ditemukan di Pulau Belitung ini sangat beragam usianya. Batuan ini merupakan hasil pembekuan magma yang bersifat asam, yaitu dengan kandungan silika yang tinggi, granit tertua tersebar di Belitung bagian barat laut, termasuk di Pantai Tanjung Tinggi, Pulau Kepayang dan Pulau Lengkuas.
Selain itu, di Pantai Tanjung Tinggi, banyak sekali penjual batu akik ... demam akik memang mewabah ya. Dulu sekali, 20 tahunan y.l. an, saya pernah bertemu dengan orang Indonesia, yang di jari-jarinya memakai lebih dari satu cincin berbatu akik. Komentar saya padanya, "wah bagus ya mas ... untuk jaga-jaga dan keselamatan diri !". Tapi ketika pulang yang lalu mertua, sepupu, kakak, kakak ipar, adik ipar, saudara, banyak sekali yang memakai cincin berbatu akik, saya tidak bisa berkomentar apa-apa, lah ... bagaimana bisa jadi penyelamatan diri bila semua orang menggunakannya, ya kan.
Lucunya, mereka saling membanggakan masing-masing batu akik mereka dan kemudian mengetes mana yang paling canggih dengan memoleskan batu akiknya ke layar smart phone, katanya kalau batu akik tersebut canggih maka smart phone akan menerima usapan batu akik itu sama dengan usapan jari. Ketika saya perhatikan, semua batu akik yang dites di layar smart phone itu berfungsi ... hehehe ... jangan-jangan batu apa saja bila diusap perlahan memang berfungsi dan mungkin juga cara ngetes seperti itu tidak benar.
Bila kumpul keluarga atau kumpul rame-rame dengan teman, untuk membuat suasana cair dan bergembira memang perlu adanya sebuah atau beberapa tema obrolan menarik, yang membuat semua orang ikut senang, ya kan. Nah ... ternyata fenomena batu akik ini tidak hanya untuk dikenakan di jari, tapi bisa mencairkan suasana. Kalau orang Jerman butuh alkohol untuk mencairkan suasana, maka orang Indonesia butuh batu akik untuk membuat suasana cair ... hehehhe.