Orang Jerman memang hobi banget membuat atlas, ada Atlas Energi untuk melihat di mana sumber energi tertentu berada, ada Atlas Kebahagiaan patokan tempat paling membahagiakan, dan ada juga Atlas Belajar atau Lernatlas. Terutama Atlas Belajar ini saya lihat bernilai positif dalam pendidikan, karena menjadi barometer perbaikan mutu pendidikan yang tentu saja bisa dipertanggungjawabkan karena berdasarkan survey dan studi panjang.
[caption id="attachment_348067" align="aligncenter" width="641" caption="Perpustakaan kota di Stuttgart (dok pribadi)"][/caption]
[caption id="attachment_348071" align="aligncenter" width="626" caption="Buku berlimpah di Perpustakaan Kota Stuttgart (dok pribadi)"]
[/caption]
Atlas Belajar atau Lernatlas ini gunanya untuk melihat sejauh mana sebuah kota, negara bagian berhasil menstimulasi warganya untuk belajar dan mampu menciptakan suasana kondusif agar warganya terus mau belajar dan meningkatkan kualitas diri.
Jadi cakupan Atlas Belajar ini tidak hanya melihat fasilitas sekolah, tapi juga fasilitas kota, fasilitas tempat kerja, museum, perpustakaan dan semua fasilitas yang membuat warganya bergairah untuk melek dan semakin pintar. Suasana kondusif untuk belajar membutuhkan kondisi dan syarat tertentu.
Nah ... yang melakukan studi dan mengkaji ini adalah sebuah yayasan Bertelsmann. Yayasan ini telah mengkaji tentang kondisi yang menunjang belajar ini di 412 daerah dan kota di Jerman .... luarbiasa ya. Pengkajian yayasan ini, meliputi fasilitas dan kondisi yang menunjang belajar dalam 4 area:
1. Fasilitas dan kondisi belajar dalam pendidikan formal,
2. Kondisi belajar untuk meningkatkan kompetensi dalam pekerjaan,
3. Kondisi belajar untuk meningkatkan hubungan sosial dan
4. Kondisi belajar untuk meningkatkan kemampuan diri sendiri.
Saya setuju bahwa keempat area ini mendukung kondisi tempat belajar yang kondusif. Seperti motto bahwa belajar tidak ada hentinya dan tidak hanya di bangku sekolah, selesai sekolah pun bukan artinya kita berhenti belajar kan.