[caption id="attachment_391207" align="aligncenter" width="535" caption="We-bikes di stasion kereta Strassbourg (dok pribadi)"][/caption]
Di stasion kereta Straßburg, yang unik belum diceritakan adalah pojokan di mana berdiri satu stan (namanya We-bikes) dengan 3 tempat gowes untuk mengisi batere telpon genggam gratis. Ketika kami baru masuk stasion (kebetulan kami parkir di bawah stasion kereta) dari 3 tempat gowes 2 terisi, ketika kami lewat lagi menjelang pulang 2 tempat juga terisi. Tampaknya memang banyak peminat, yang ingin isi batere gratis ini.
Saya sebagai pengguna setia kereta antar kota, bisa sangat mengerti saat sendirian menunggu di stasion tanpa buku bacaan di tangan, dengan bengong saja waktu tentu berjalan membosankan. Apa yang dilakukan ? Buka telpon genggam cari game mainan, Sudoku (mainan kesukaan saya), 2048 (mainan kesukaan suami saya) atau jeprat-jepret, atau bagi yang suka chat mungkin akhirnya ngobrol lewat chat room, dll. Nah, bila kebetulan sedang berada di stasion Straßburg tidak perlu khawatir batere habis... duduklah di stan isi batere gratis ini. Batere terisi, waktu berjalan tidak membosankan dan badan sehat. Apa lagi yang dibutuhkan sambil nunggu kereta yang ditunggu datang, ya kan.
Saya sendiri tidak mencoba mengisi batere karena batere saya masih terisi penuh, tapi menurut ini, butuh sampai setengah jam ngegowes sampai telpon genggam terisi penuh (cepat ya ??). Ide stan ini walaupun ada di stasion kereta Perancis, katanya datang dari Jepang dan tekniknya dari Belgia. Harga stan ini dengan tiga colokan batere (=tiga gowesan) kurang lebih 10.000 Euro (kurang lebih bila 1 Euro = 15 ribu rupiah, 150 juta). Stan We-bikes ini juga ada di stasion kereta Perancis di Lille, Montparnasse, Marseille dan Avignon. Uff ... sayang di Jerman belum ada.
[caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="Dok. Pribadi"]
[/caption]
Prinsip kerja isi batere dengan ngegowes
Pada prinsipnya, hubungan ngegowes dan menghasilkan listrik itu seperti dinamo sepeda. Dinamo kan generator mini, yang menghasilkan listrik dari gerak mekanik. Di dalam dinamo ada kumparan (gulungan kawat= Spule, bahasa Jerman) dekat magnet. Bila magnet berputar maka dalam kumparan terbentuk arus listrik. Faradaylah yang pertama kali mengemukakan bahwa medan magnet dapat menghasilkan listrik. Lalu generator, pertama kali diperkenalkan oleh penemu pintar Jerman Werner von Siemens di Paris tahun 1867.
Bedanya kalau dinamo sepeda hanya menghasilkan 6V /3 Watt seperti dalam gambar di bawah, nah kalau We-bike menurut ini, menghasilkan rata-rata 230 Vac/30 Watt. Terus, makin cepat kita mengayuh sepeda, maka lampu LED di meja pun makin terang, yang artinya makin banyak listrik tersedia.
[caption id="" align="aligncenter" width="371" caption="Dinamo Sepeda - (www.solaratlas.htwk-leipzig.de)"]
[/caption]
DAHON, perusahaan sepeda juga menambahkan fitur biologic freecharge untuk mengisi batere telpon genggam selama bersepeda. Bagi pesepeda profesional tentu ini merupakan kabar gembira, jadi bisa memasang GPS di telpon genggam dan bersepeda ke tempat-tempat baru, yang belum pernah dijelajahi selama ini, tanpa harus khawatir batere habis di tengah jalan. Katanya butuh waktu rata-rata 3 jam ngayuh sepeda sampai batere terisi penuh.
Baiknya, bukan hanya di stasion barangkali ya. Meja kerja di kantor, di rumah, di cafe, di mall pokoknya di tempat kita banyak duduk ada we-bike ini, bisa menghasilkan listrik dan badan lebih sehat. Saya baru dikirimi kakak saya, 6 tips sehat ala Lee Kuan Yew, yang sekarang berumur 91 tahun tapi masih sehat raga dan sehat pikir: