Lihat ke Halaman Asli

Street Photography, Genre Fotografi yang Tak Laku Dibajak

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_118400" align="aligncenter" width="500" caption="Salah satu karya street photography Ichwan Susanto dan Benny Susanto yang ditayangkan pada Canon-Fotografer.net Gathering Series 2010 di Malang, Jawa Timur, Minggu (11/4) - Foto oleh: Kristupa Saragih"][/caption] Ketika fotografi menjadi demam yang tak tersembuhkan, semakin banyak orang menggelutinya sebagai hobi. Wajar saja, kamera digital semakin mudah diperoleh dan harganya semakin terjangkau. Belajar fotografi pun semakin mudah dan cepat. Populasi orang yang mampu membeli kamera digital memang terpusat di kota-kota besar. Padahal kota identik dengan hutan beton dan jalanan. Fakta inilah yang lantas menyuburkan pertumbuhan genre street photography. [caption id="attachment_118402" align="alignright" width="300" caption="Ichwan Susanto, anggota Fotografer.net di Malang mempresentasikan karya street photography di Canon-Fotografer.net Gathering Series 2010 Malang, Minggu (11/1) - Foto oleh: Kristupa Saragih"][/caption] Mulanya hanya kota-kota metropolis yang punya populasi street photographer, seperti Hongkong, Singapura dan Jakarta. Ternyata kini kota sebesar Malang di Jawa Timur pun sudah punya street photographer. Hal ini terungkap ketika Fotografer.net mengunjungi kota ini berkaitan dengan Canon-Fotografer.net Gathering Series 2010 di sana, 11 April 2010. Dua fotografer Ichwan Susanto dan Benny Susanto menampilkan karya-karya beberapa tahun terakhir yang dibuat di kota Malang dan sekitarnya, dan beberapa kota besar di Jawa. Tambah menarik lagi ketika mereka berucap, bahwa street photography adalah genre fotografi yang amat jarang dibajak. "Street photography mau dipakai sebagai apa?" kilah Ichwan dalam presentasi fotonya. "Dijual nggak laku. Dan gampang membuktikan keaslian fotonya," imbuhnya. Lugas dan mengena. Tapi ingat, street photography punya isu yang rentan terhadap pelanggaran privacy subyek foto. Namun untuk isu ini pun Ichwan punya kilah jitu. "Di Indonesia lebih penting melindungi fotografer yang memotret di jalanan daripada privacy," ungkapnya. Lagi-lagi mengenai dan khas Indonesia. Link: Liputan Acara Canon-Fotografer.net Gathering Series 2010 di Malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline