Lihat ke Halaman Asli

7 Tahun Fotografer.net

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_50938" align="alignright" width="300" caption="7 Tahun Fotografer.net"][/caption] Tanggal 30 Desember 2002 bisa jadi hari yang biasa-biasa saja. Libur Natal dan Tahun Baru biasa ditandai dengan agenda santai dan acara bersama kerabat. Tapi beberapa hari sebelum itu, Kristupa Saragih dan Valens Riyadi sudah memulai sesuatu yang senantiasa dikenang oleh kalangan fotografi Indonesia. Dua sahabat SMA ini memang tak memiliki tujuan muluk-muluk ketika meluncurkan Fotografer.net menjelang tahun 2002 berakhir. Sederhana saja, menggelar wadah fotografi online. Tapi jikalau hari-hari setelah itu ibarat bola salju yang bergulir semakin besar dan tak tertahankan, tak ada yang pernah menduga. Tujuh tahun dilalui dengan berbagai dinamika yang menyusun sebuah cerita, pertanda proses sedang berlangsung. Hingga hari ini, dinamika itu diwarnai berbagai kisah, konflik, dan prestasi. Dinamika yang kita sikapi sebagai kewajaran umat manusia dalam aktualisasi diri. Menghadapi satu dua individu saja sebenarnya rawan konflik, apalagi 270.000 lebih anggota Fotografer.net (FN) yang tercatat mendaftarkan diri pada usia ketujuh ini. Jika kita sikapi jumlah akbar tersebut sebagai suatu peluang, maka kemajemukan itu menjelma jadi impian dan prestasi yang besar. Kita bersyukur, bahwa proses itu pula lah yang membawa ratusan ribu anggota FN terbawa pada tatanan nilai tertentu. Nilai-nilai yang tergali secara alamiah, hasil pergaulan antar-anggota, baik secara online maupun offline. Nilai-nilai yang tatanannya dijaga secara sukarela dalam hati masing-masing. Nilai-nilai yang ditegakkan kehormatannya ketika ada individu yang alpa untuk patuh dan tunduk. Kita berhasil menjaga penghormatan terhadap hak cipta. Kita berhasil pula membentuk sikap bertanggung jawab dengan pemakaian nama asli, berkaitan dengan penghormatan terhadap hak cipta karya foto kita. Dan kita berhasil pula melandaskan itu semua pada jiwa yang bebas, kreatif, terbuka, egaliter dan selalu ingin maju. Buah dari semua kerja keras dan tak kenal lelah itu adalah harga diri, nama baik dan integritas pribadi yang disegani. Muaranya adalah wibawa yang diperoleh secara alami dan diakui oleh orang lain. Komunitas pribadi-pribadi yang berintegritas dalam wadah Fotografer.net membawa komunitas ini menjadi komunitas online fotografi di Asia Tenggara. Atas dukungan sponsor, komunitas ini pada tahun 2009 berhasil menggelar rangkaian seri gathering anggota, seri workshop, seri hunting foto di dalam dan luar negeri, dan lomba foto bulanan berhadiah kamera. Ada 8 kali gathering anggota yang digelar di berbagai kota besar di Indonesia selama 2009. Ada 3 kali workshop fotografi yang dilangsungkan di kota-kota yang padat anggota FN. Bicara soal jumlah, gathering anggota FN rata-rata dihadiri 150 orang di setiap kota. Bahkan Jakarta selalu membukukan kehadiran anggota di tiap gathering tak kurang dari jumlah 200 orang. Kita yakin, jumlah anggota yang hadir lebih dari itu karena banyak yang tak mengisi daftar hadir. [caption id="attachment_50967" align="alignright" width="300" caption="Crossing Bridges 6 di Sumatra Barat, ajang temu tahunan komunitas online fotografi se-Asia Tenggara. Foto oleh: Dodi Sandradi"][/caption] Seri hunting foto FN digelar di berbagai tempat di Indonesia, mulai dari Bali hingga Danau Toba di Sumatra Utara. Di tahun 2009 ini seri hunting foto resmi FN sempat pula mengunjungi Hanoi, Halong Bay dan Sapa di Vietnam. Kita percaya, bahwa komunitas fotografi online sejatinya bergiat dalam memotret. Praktik, yang artinya tidak hanya sebatas omong-omong di forum belaka. Dalam pergaulan internasional, pada tahun 2009 Fotografer.net kembali menjadi tuan rumah bagi forum persahabatan komunitas fotografi online Asia Tenggara bernama Crossing Bridges (CB). Sebagai salah satu penggagas forum regional ini, Fotografer.net sudah pernah menjadi tuan rumah pada CB 1 pada tahun 2004, bertempat di Yogyakarta dan sekitarnya. Setelah CB berkeliling ke Hong Kong dan Macau (2005), Hanoi dan Sapa di Vietnam (2006), Semporna dan Tawau di Malaysia (2007), dan Siem Reap di Kamboja (2008), tahun 2009 CB ke-6 digelar di Sumatra Barat, Indonesia. Pada hajatan CB 6 di Sumatra Barat itu pula terjadi peristiwa yang tak terlupakan bagi 50 peserta dari 5 negara ASEAN: Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina dan Vietnam. Sedianya CB 6 digelar 27 Septembet hingga 2 Oktober 2009, tapi peristiwa di 30 September menjadi hal tak terlupakan. Gempa bumi 7 SR melanda seluruh Sumatra Barat. Seluruh peserta CB 6 dari 5 negara turut merasakannya dalam perjalanan dari Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar menuju kembali ke Padang. Kita bersyukur tak ada korban jiwa jatuh di rombongan CB 6. Meski demikian, para fotografer dari berbagai negara ini musti hidup dalam pengungsian selama 2 hari 2 malam, tanpa listrik dan tanpa air bersih. Makanan musti dibagi rata di bawah guyuran hujan dan terpaan angin kencang di kegelapan. Tapi, kamera tetap di tangan. Dan itu semualah yang mempererat kesetiakawanan. [caption id="attachment_50969" align="alignright" width="255" caption="Gathering sederhana berkaitan dengan HUT ke-7 Fotografer.net yang digelar di Jakarta, 30 Desember 2009. Potongan kue ulang tahun hadiah dari Kompas.com diserahkan kepada RB Isworo (kiri), Executive Manager Fotografer.net. Foto oleh: Wiwin Yulius"][/caption] Kita percaya, bahwa prestasi yang diraih secara kolektif tentu tak berarti tanpa prestasi individual. Oleh karena itu, baik secara offline maupun online, FN senantiasa menerapkan iklim keterbukaan dan kebebasan yang bertanggung jawab, berlandaskan pada akal sehat dan hati nurani yang bersih. Sudah menjadi hal wajar jika iklim itu melahirkan banyak tokoh-tokoh baru yang memperkaya khasanah fotografi Indonesia. Kita menghindarkan kultus individu demi menegakkan suasana egaliter dan kebersamaan untuk saling berbagi. Dalam fotografi, penghargaan terhadap seseorang bukan diberikan berdasarkan kepemilikian materi atau kehormatan jabatan. Dalam nilai-nilai yang kita anut, penghargaan diraih secara alamiah oleh seseorang berdasarkan karya-karyanya. Semakin besar dan semakin inspiratif karya seseorang, maka semakin berkibarlah namanya. Penghargaan itu tak perlu dibeli, dilobi apalagi diminta-minta atau dipaksakan. Kita percaya, bahwa satu foto bisa berbicara seribu makna. Dan lebih dari 1 juta foto koleksi Galeri FN saat ini tentu berbicara banyak hal dan membuat kita mempelajari milyaran makna dalam hidup ini. Kamera menjadi mata ketiga, yang menyampaikan pesan mulia kepada orang-orang yang tak bisa melihat langsung suatu peristiwa. Sebagai komunitas online fotografi terbesar di Asia Tenggara, Fotografer.net percaya semua hal dan prestasi besar bisa diraih karena para anggota lah yang menghendaki demikian. Kita besar karena kita bermimpi besar, berkarya besar dan berjiwa besar. Kalau kita mau, kita bisa. Biar Foto yang Bicara. Tulisan terkait: 7 Tahun Fotografer.net




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline