KEFAMENANU, Sebanyak 48 mahasiswa STP St. Petrus Keuskupan Atambua diyudisiumkan oleh Ketua STP St. Petrus Keuskupan Atambua di Aula Sulama, dihadiri oleh Waket I, Philipus Benitius Metom, S.Ag., M.Hum, Waket II, Frederikus Binsasi, S.Fil., M.Th dan Kristophorus Ukat, S.Fil., M.Th pada hari Selasa (28/09/2023).
Upacara Yudisium ini dibuka dengan menyanyikan bersama Lagu Indonesia Raya dan Hymne STP, kemudian diikuti dengan Doa Pembuka yang dipimpin oleh Sr Kornelia Sasi, S.Mg, salah satu mahasiswa yang diyudisium hari ini.
Waket I, Philipus Benetius Metom,S.Ag. M.Hum, membacakan 48 nama mahasiswa yang diyudisium hari ini. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan mahasiswa dan Ketua STP St. Petrus Keuskupan Atambua.
Ketika mewakili 48 mahasiswa yang diyudisium, Barto Ondri Siki, S.Pd mengungkapkan, "Terima kasih kepada para dosen, pegawai dan khususnya kepada Ketua Sekolah Tinggi Pastoral St. Petrus Keuskupan Atambua yang telah sanggup mendidik kami dan memberikan yang terbaik untuk kami. Semoga ke depannya almamater tercinta kita semakin maju dan sukses. Mari kita bergembira bersama di Sekolah Tinggi Pastoral Santo Petrus Keuskupan Atambua sebagai ibu yang telah melahirkan para pengajar ini."
Selanjutnya, Dr. Theodorus Asa Siri, S.Ag, selaku Ketua STP St. Petrus Keuskupan Atambua, dalam sambutannya mengatakan, "Anda yang diyudisiumkan pada hari ini, semua dinyatakan lulus, dengan IPK di atas 2,75. Itu artinya membanggakan dan anda mempunyai kecerdasan intelektual. Saya mewakili lembaga mengucapkan proficiat dan terimakasih kepada anda semua atas semuanya ini.
Usai pelaksanaan upacara yudisium, Angela Londi Aseng, S.Pd mengungkapkan kegembiraan hatinya, "Saya merasa senang karena pada hari ini saya mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Agama Katolik. Harapan saya, semoga apa yang saya dapatkan di kampus ini dapat saya terapkan dan bagikan kepada masyarakat luas."Selanjutnya, peraih LKTI Tingkat Nasional ini berpesan kepada adik-adik mahasiswa lainnya,"Pesan saya kepada adik-adik sekalian, teruslah belajar dan berjuang karena masa depan sungguh ada."
Selain itu, Maria Imelda Suni, S.Pd, salah satu mahasiswa asal Paroki Eban ini mengatakan, "Perasaan saya hari ini campur aduk, gugup, gelisah dan bahagia ketika nama saya dipanggil dengan gelar S, Pd di belakang nama saya. Di saat ada gelar itulah saya senang karena apa yang sudah saya perjuangkan selama ini dengan susah payah, saya rasa semuanya telah terjawab. Harapan saya semoga sekolah kita ini tetap saling berinteraksi dengan kampus lain dan menciptakan kolaborasi yang baik untuk perkembangan lembaga ini."
Untuk diketahui, 48 mahasiswa yang diyudisium ini merupakan Angkatan XIII sejak kampus ini berdiri. Upacara ini dihadiri oleh para dosen dan tenaga pendidik lainnya. Upacara ini ditandai dengan pembakaran obor oleh Ketua STP diiringi dengan menyanyikan lagu Mars STP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H