STP St Petrus Keuskupan Atambua melaksanakan Yudisium Sarjana Angkatan XII Sekolah Tinggi Pastoral St. Petrus Keuskupan Atambua, Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik Tahun Akademik 2021/2022. Pelaksanaan Yudisium Sarjana kepada 82 orang mahasiswa berlangsung di aula utama Sulama, Kampus STP St. Petrus Keuskupan Atambua pada hari Jumat, 29 Juli 2022.
Suasana yang berlangsung hikmat dan meriah ini dihadiri oleh Ketua STP Dr Theodorus Asa Siri, S.Ag, didampingi oleh Wakil Ketua I, Anselmus Yata Mones, S.Fil., M.Pd dan Wakil Ketua II, Wilibrordus Usboko, S.Fil., M.Pd beserta para dosen dan tenaga pendidik.
Dalam sambutannya, Ketua STP St. Petrus Keuskupan Atambua mengemukakan tentang tiga hal penting yang dinamakan Tree E. Pertama, Educare est necesarium magistri (mengajar itu suatu kewajiban bagi guru). Kedua, Educatio cura personalia est (pendidikan itu memanusiakan manusia/pendidikan itu memberi perhatian pada martabat pribadi manusia). Ketiga, Educatio puerorom reformatio mundi (mendidik kaum muda adalah mereformasi dunia).
Lebih lanjut, Ketua STP mengatakan, "Atas dasar tiga hal ini, saya mengucapkan apresiasi dan proficiat kepada 82 mahasiswa yang diyudisium hari ini, diikuti ucapan terima kasih. Saya mengatakan kepada anda sekalian, pergilah dan jadilah terang (Vos estis lux mundi). Kamu adalah cahaya dunia. Kamu harus membawa wajah Kristus kepada setiap orang sehingga pelita tetap bernyala di setiap tempat di mana anda berada. Pergilah, dan bawalah nama baik lembaga ini."
Sementara itu, dua perwakilan mahasiswa pun mengungkapkan hatinya. RD, Isfridus Tnopo mewakili beberapa imam projo Keuskupan Atambua yang kuliah sebagai mahasiswa regular khusus mengatakan, "kami percaya bahwa ada suatu ide besar yang sedang dipikirkan oleh pimpinan Gereja lokal Keuskupan Atambua. Ide besar itu disalurkan lewat lembaga ini." Lebih lanjut, imam muda yang sedang mengajar di Seminari Lalian ini mengajak sesama mahasiswa yang diyudisium, "Mari kita pergi ke dalam seluruh Tubuh Gereja. Mari kita pergi mengaliri seluruh aliran organ-organ Gereja dengan segala bekal yang telah diberikan oleh lembaga. Terima kasih berlimpah dan istimewa, kami sampaikan kepada Uskup Atambua, yang telah memberi kami kesempatan untuk menerima bekal indah lewat lembaga ini. Terima kasih kepada Ketua STP dan semua dosen dan tenaga pendidik yang telah berjuang dan berkorban mendampingi semua mahasiswa hingga hari ini diyudisium."
Agnes Priscila Manek, mewakili para mahasiswa regular mengatakan, "Empat tahun telah kami lewati penuh terpaan dan perjuangan mencapai angan dan impian. Semua berjalan apa adanya dan selesai pada waktunya. Kami melangkah bersama dengan jumlah 86 orang. Namun tantangan dan rintangan menyisakan 65 orang kuat yang bertahan hingga hari ini. Banyak hal telah kami alami, dari yang termanis hingga yang paling pahit. Sebagai mahasiswa sekaligus sebagai penghuni asrama. Semuanya tersimpan rapi sebagai bekal menuju masa depan. Kami menyampaikan terima kasih kepada para dosen dan tenaga pendidik yang telah berjuang mendidik dan mendampingi kami menjadi insan yang cerdas. Kami merasa kampus ini sebagai rumah kedua kami."
Lebih lanjut, mahasiswa peraih IPK tertinggi ini mengatakan teman-temannya, "Jangan cepas berpuas diri dengan apa yang kita capai sekarang ini. Kawan-kawan, kita akan pergi. Namun ke mana pun kita pergi, ingatlah kampus merah ini, tempat kita meneteskan keringat dan air mata. Terima kasih karena kita telah menjadi kawan, sahabat dan saudara dalam usaha perjuangan kita.
Pada kesempatan ini, diumumkan nama-nama mahasiswa berprestasi. Mahasiswa regular yang memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi 3,76 dan menempati peringkat satu diraih oleh dua orang yakni Agnes Prisila manek dan Ivoni Yosafatma Mea. Peringkat dua diraih oleh Maria Imelda Talan dengan IPK 3,64. Peringkat ketiga diraih oleh dua orang yakni Maria Nelde Dau dan Yolanda Hoar dengan IPK 3,60. Peringkat keempat diraih oleh Serfiana Moy Klau dengan IPK 3,54. Peringkat kelima diraih oleh Godiliva Tmaneak dengan IPK 3,53. Peringkat keenam diraih oleh Dorothea Lafu dengan IPK 3,50. Dan peringkat ketujuh diraih oleh Antonius Oeleu dengan IPK 3,42.
Selain itu, diumumkan juga mahasiswa penulis skripsi terbaik dalam berbagai jenis penelitian. Mahasiswa penulis skripsi terbaik untuk jenis Penelitian Kuantitatif diraih oleh Fransiskus S. Kolo dengan judul Pengaruh Sistem Pembelajaran Shift Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik di SDN Amol. Mahasiswa penulis skripsi terbaik untuk jenis Penelitian Kualitatif diraih oleh Maria Nelde Dau dengan judul Analisa Kristis Terhadap Pelayanan Para Suster SSpS Propinsi Timor Bagi Anak-Anak Berkebutuhan Khusus di Panti Asuhan Hadinan Haklaran Tenubot Dalam Terang Ensiklik Dominum Et Vivificantem. Sedangkan mahasiswa penulis skripsi terbaik untuk jenis Penelitian Tindakan Kelas diraih oleh dua orang yakni Antonius Oeleu dengan judul Meningkatkan Etika Belajar Peserta Didik Melalui Penerapan Pendidikan Humanis Bagi Siswa Kelas VII Di SMP Negeri Opo Tahun Ajaran 2021/2022 dan Monica Elvira de Castro dengan judul Meningkatkan Kemampuan Berpikir Peserta Didik Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik Melalui Metode Memory Power Bagi Siswa Kelas VII SMP Katolik Santo Petrus Dualilu Atapupu TA 2021/2022.
Untuk diketahui bahwa pada akhir acara Yudisium ini, Ketua LPMI Marianus Sesfao, S.Fil., M.Th atas nama Ketua Yayasan RD Agus Bere, mengumumkan empat SK baru dari Ketua Yayasan yakni Dr Theodorus Asa Siri, S.Ag sebagai Ketua STP, dibantu oleh Wakil Ketua I RD Philipus Benitius Metom, S.Ag., M. Hum (menggantikan Anselmus Yata Mones, S.Fil., M.Pd), Wakil Ketua II, Frederikus Binsasi, S.Fil., M.Th (menggantikan Wilibrordus Usboko, S.Fil., M.Pd) dan RD Kristophorus Ukat, S.Fil., M.Th sebagai Wakil Ketua III menggantikan RD Philipus Benitius Metom, S.Ag., M.Hum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H