Perayaan Natal dan Tahun Baru bersama Komunitas Paroki Santa Theresia Kefamenanu berlangsung sederhana di Pastoran Santa Theresia Kefamenanu. Perayaan ini melibatkan berbagai karyawan-karyawati bersama segenap anggota keluarga. Perayaan ini diinisiasi oleh pastor rekan Rm Herman Yosef Bau Rua, Pr bersama diakon dan Frater TOP Paroki Santa Theresia pada hari Jumat (14/01/2022).
Perayaan ini dibuka dengan ibadat bersama yang dipimpin oleh Diakon Johan. Dalam kotbahnya, diakon menekankan hal indah ini, bahwa Gereja menyediakan tiga moment indah untuk kita jalani dan refleksikan. Ada masa Adven, Natal dan Tahun Baru. Masa Adven kita jalani dengan bermetanoia, masa Natal kita mengalami kelahiran baru, dan Tahun Baru kita jalani secara baru dengan merefleksikan dan mengevaluasi aneka pengalaman kita selama tahun yang silam untuk dijalani secara baru di tahun yang baru ini.
Dekan Kefamenanu, Rm Gerardus Salu, Pr mengisahkan pengalamannya di hadapan para karyawan bersama keluarga bahwa Natal adalah sebuah ziarah. Beliau mengungkapkan pengalaman ini bertepatan dengan pengalaman sakitnya yang tidak memungkinkannya merayakan Natal bersama umatnya. Sharing pengalaman ini sungguh menyentuh.
Dalam arahan, Rm Herman mengatakan bahwa kita adalah keluarga, kita adalah Gereja. Gereja sangat membutuhkan orang-orang seperti kita ini. Dari kitalah lahir para petugas pastoral yang handal dan militan. Kita perlu mengajari anak-anak kita untuk membaca, menulis, melukis dan berkreasi di dunia masa kini dengan literasi dalam berbagai hal.
Perayaan sederhana ini dilanjutkan dengan perkenalan singkat semua anggota keluarga komunitas pastoran bersama keluarga termasuk para cucu yang hadir. Acara ini dilanjutkan dengan resepsi sederhana dan acara bebas bersama diselingi dengan berbagai lagu spontan yang diisi oleh anak-anak dan cucu-cucu para karyawan/ti. Acara ini turut dihadiri oleh beberapa mahasiswa STP St. Petrus Keuskupan Atambua yakni Hendrik Kolo, Andre Bati, Johnis dan Redem Maneno.
Acara ini ditutup dengan doa dan berkat penutup. Semua anggota keluarga pastoran, kembali ke rumah masing-masing dalam keadaan aman, damai dan bahagia. (HK)
