Keripik Pepaya Bisa Jadi Solusi untuk dompet Kosong Di Masa Pandemi Covid-19
Oleh
Nama: Meldiana Tamo Ina
Nim: 171111066
Prodi Keperawatan Universitas Citra Bangsa kupang
Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan hampir 1 tahun lebih di Indonesia termasuk di NTT dan terbukti Pandemi Covid-19 memberikan dampak sosial, dampak kesehatan dan bahkan dampak ekonomi yang buruk bagi masyarakat.
Di NTT memang banyak jenis usaha ekonomi yang ada yaitu pembuatan kue, jenis usaha perdagangan ada warung sembako, warung kopi, rumah makan dan toko modern/swalayan. Ada juga masayarakt yang mau membangun usaha sendiri tapi bingung mau usaha apa?.
Rendahnya minat berwirausaha masyarakat dikarenakan kurangnya pemahaman, informasi, dan keterampilan dalam mengolah hasil alam menjadi produk ekonomi kreatif. Oleh sebab itu diperlukan pemberdayaan masayarakat terutama pada pemberdayaan lokal.
Selama masa pandemi covid-19 masyarakat NTT memiliki penurunan dalam segi ekonomi dan pola makan. Oleh sebab itu warga diharapkan dapat berinovasi dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia dengan mudah tetapi juga mendukung kesehatan di masa pandemic Covid-19.
Pembuatan keripik pepaya merupakan salah satu kreasi pangan sehat yang diharapkan bisa membantu mendongkrak ekonomi sekaligus menjadi pemenuhan nilai gizi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.Dengan demikian, keripik pepaya merupakan suatu upaya penting dalam rangka membentuk dan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.
Dengan demikian warga masyarakat NTT dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam kemandirian berusaha. Kristanto (2009) berpendapat bahwa kewirausahaan dan inovasi merupakan hal sentral dalam proses kreatif perekonomian.
Inovasi adalah fungsi spesifik dari kewirausahaan, sebagai sebuah cara menciptakan sumber daya baru yang mendayagunakan sumber daya yang ada untuk menghasilkan kekayaan.
Pemberdayaan ini tidak hanya memberikan bekal pelatihan kepada masyarakat dalam pembuatan keripik pepaya namun juga memberikan informasi mengenai strategi pemasaran dan tentunya ketrampilan produksi untuk menjual. Diharapkan pemberdayaan ini masyarakat dapat termotivasi untuk dapat memanfaatkan hasil alam secara optimal, salah satunya dengan mengolah buah pepaya menjadi produk olahan makanan bernilai jual ekonomi yang secara langsung dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.