Setelah tak lagi teriak tentang perempuan
Kini kau berganti pandang tentang senja
Menulis bait demi bait agar terlihat menawan
Menghapus malu dengan berganti cerita
Berharap yang terluka pergi melupakan
Agar memulai cerita baru tanpa beban
Tak sadarkah kau, mereka tak pernah pergi
Sebelum melihatmu benar-benar terlukai
Kau boleh berganti menulis cerita
Dengan sajak indah yang menawan
Kata per kata yang tersusun
Terlihat begitu penuh arti dan cinta
Bodohnya kau saat berpikir telah berakhir
Nyata mereka tertawa melihatmu
Senyum sinis terlihat jelas di bibir
Menunggu momen menghancurkanmu
Sajak senja yang kau tuliskan
Tak lagi mempunyai arti yang bermakna
Akhirnya tak banyak yang percaya
Hingga tangismu terdengar dipinggir jalan
Hhhhh... tangismu tangisan buaya
Berharap diampuni lewat air mata
Namun hati telah sangat terluka
Dan tangisanmu jadi percuma saja..
Kau berani mengucapkan cinta
Kau juga harus siap untuk terluka
Kau dengan mudah merenggut keperawanannya
Maka kau juga harus menangggung bebannya
Jangan menghilang tanpa pamit
Dan menyisahkan rasa sakit
Tanggunglah semua perbuatanmu
Bukan pergi mencari yang baru..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H