Lihat ke Halaman Asli

Apa itu FDL "Flipped-Differentiated Learning"?

Diperbarui: 4 Desember 2024   17:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KGfdl191124

FDL merupakan singkatan dari Flipped-Differentiated Learning, suatu pembelajaran terbalik berdiferensiasi yang memiliki dua bagian besar kegiatan yang saling terhubung membentuk suatu sintaks pembelajaran, kegiatan di luar dan di dalam kelas. Ini mempromosikan pembelajaran yang lebih nyaman, sesuai dengan kebutuhan siswa, dan bermakna yang menempatkan "Kebebasan Belajar" sebagai esensi dari keseluruhan pembelajaran dan siswa sebagai pusat pembelajaran karena mereka adalah pembelajar sesungguhnya, orang-orang yang memiliki pengetahuan dan cara belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru sebagai fasilitator yang secara kreatif menciptakan proses pembelajaran sesuai kebutuhan siswa.

Namun, untuk menerapkan model pembelajaran baru ini diperlukan kemauan yang kuat dari guru untuk merancang berbagai materi bervariasi sesuai kebutuhann siswa dan otonomi siswa untuk belajar mandiri di rumah. Guru perlu belajar banyak bagaimana membuat penilaian diagnostik untuk mendapatkan informasi yang jelas tentang kebutuhan siswa, merancang materi yang berbeda, karena tantangan pertama yang dihadapi oleh guru adalah waktu tambahan untuk membuat materi tersebut dengan berbagai jenis gaya belajar dan lembar kerja yang bervariasi. Manajemen waktu sangat diperlukan untuk memiliki layanan yang optimal dalam proses pembelajaran. Guru juga perlu lebih mengenal karakteristik siswa sehingga dapat dengan mudah memotivasi dan mendekati mereka untuk belajar mandiri di rumah. Namun untuk mendapatkan hasil yang maksimal, siswa perlu secara konsisten mengikuti langkah-langkah pembelajaran, terutama saat belajar di rumah yang mana kemandirian dan tanggung jawab merupakan nilai-nilai yang paling berharga yang harus dimiliki siswa.

Secara singkat pembelajaran model  FDL ini, terdiri dari kegiatan di luar kelas dan disambung dalam kelas. Kegiatan di luar bermula dari pemberian asesmen diagnostik, penentuan kelompok, perancangan materi berdiferensiasi, pemberian tugas kepada siswa untuk belajar secara mandiri. Dilanjutkan dengan kegiatan kelas yang terdiri dari membangun kesejahteraan psikologis siswa, sharing kesulitan atau hal baru ketika belajar secara mandiri di rumah dipandu oleh pertanyaan yang disediakan guru (pertanyaan sesuai dengan kategorinya masing-masing), penyajian hasil kerja siswa, kesimpulan, asesmen formatif/sumatif, dan diakhiri dengan refleksi. Ini merupakan rangkaian pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan  menawarkan pembelajaran yang lebih nyaman, sesuai dengan kebutuhan siswa, dan bermakna bagi kehidupan siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline