Lihat ke Halaman Asli

Jojo Simatupang

Sarjana Pendidikan | Guru | Penulis

Aroma Baru Pendidikan di Tangan Pemimpin Baru DKI Jakarta

Diperbarui: 20 Oktober 2017   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno

Semarak pelantikan pemimpin DKI Jakarta telah usai, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 terpilih yakni Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno resmi dilantik Presiden Joko Widodo pada 17 Oktober 2017 di Istana Negara. Sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, Indonesia sudah terbiasa dengan pemilihan umum baik lingkup terkecil yakni Kepala Desa, hingga lingkup nasional yakni Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Menyoroti Pilgub DKI Jakarta memang tidak pernah habis dari pandangan negatif, baik pendukung lawan mau pun lawan politiknya sendiri. Sebagai seorang pendukung yang menang sudah pasti adalah kebanggaan sendiri, ketika panutannya menjadi pimpinan di wilayahnya. Bagaimana dengan pendukung lawan? Sudah seharusnya sebagai peserta demokrasi yang damai menerimanya dengan lapang dada, mendukung sepenuh hati pemimpin barunya, bukan malah berusaha menjatuhkan atau bersikap skeptis terhadap pimpinan yang tidak sesuai hatinya.

Melihat rekam jejak kedua tokoh ini memang tak perlu ditanya lagi, Anies Rasyid Baswedan yang pernah memimpin sebagai Rektor Universitas Paramadina menjadikannya seorang Akademisi yang Profesional. Tidak hanya itu, gelar Ph.D yang disandangnya dari luar negeri semakin membuat namanya tidak perlu lagi diragukan, puncaknya lagi beliau menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia walau pun beliau tidak sempat menyelesaikan hingga akhir tugasnya.

Bagaimana dengan Sandiaga Uno? Sandiaga Uno tidak bisa dikatakan sebagai pendatang baru di dunia politik. Sandiaga Uno sudah lama mejadi anggota dalam partai politik, tetapi beliau enggan turun dalam dunia politik pada waktu yang lalu. Pada saat ini sebagai salah satu pengurus di Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dirinya dipercaya kolega-koleganya dan Ketua Umum Partai Gerindra, yakni Letjen (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo yang merestui dirinya maju dalam Pilgub DKI Jakarta. Sandiaga Uno sebagai pengusaha muda yang aktif dalam berbagai organisasi dirasa sangat mumpuni. Menjadi anggota Kadin, Himpunan Pengusaha Muslim Indonesia, dan organisasi pengusaha lainnya.

Ada hal unik yang perlu diketahui dari sosok Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, beliau terlahir dari keluarga akademisi. Ibu Sandiaga Uno, Rachmini Uno atau biasa disapa Mien. R. Uno adalah seorang guru yang kini memiliki Yayasan MRUF (Mien R. Uno Foundation) dan Jhon Robert Power yang berkecimpung dalam dunia riset dan pendidikan. Kakak kandungnya Indra Cahya Uno adalah seorang Doktor bidang Manajemen. Pamannya seorang Profesor bidang pendidikan yakni Prof. Dr. H. Arief Rachman yang kini menjabat sebagai Guru Besar di Universitas Negeri Jakarta (dahulu IKIP Jakarta).

Melihat dari rekam jejak mereka yang dominan pada bidang ilmu pendidikan, sudah sepantasnya pendidikan di DKI Jakarta dapat maju pesat dibandingkan daerah-daerah lainnya. Sinergi yang terkoordinir dari trah kedua pimpinan ini seharusnya mampu melejitkan pendidikan di DKI Jakarta sebagai role model bagi daerah-daerah lain. Ditambah Anies Baswedan akan membersihkan namanya dari gosip-gosip miring yang mengatakan dirinya adalah Menteri yang gagal di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jika dirinya mampu menciptakan pendidikan yang baik dan maju di DKI Jakarta. Tentu bagi yang mencibirnya hanya perlu duduk manis memantau kerja Dinas Pendidikan Provinsi atau Lembaga Pendidikan di setiap tingkatnya apakah membaik, atau justru memburuk.

Sebagai seorang lulusan ilmu pendidikan, harapan besar bergantung pada pemimpin baru. Setelah banyak isu-isu pendidikan yang mengkambinghitamkan berbagai aspek, semoga pemimpin baru yang khatam dalam dunia pendidikan mampu membenahinya. Sudah cukup banyak reformasi pendidikan yang dilakukan, salah satunya Kurikulum yang sudah 2 kali diubah karena dirasa memberatkan pendidik tau justru tidak sesuai dengan sistem prematur ini.

Pendidikan sebagai dasar penciptaan SDM yang unggul juga tidak luput untuk jangka panjangnya sebagai seorang profesionalisme. Sandiaga Uno yang begitu memerhatikan UMKM dan dunia usaha sudah selayaknya menyadari hal ini. SDM yang unggul akan menjadi incaran utama bagi perusahaan-perusahaan dan dunia usaha lainnya. Isu WNA yang datang menjadi tenaga kerja akan kandas karena SDM lokal lebih berkualitas.

Harapan saya sebagai penulis adalah terciptanya Jakarta yang berkualitas baik penduduk dan wilayahnya, dengan demikian tidak lagi Jakarta menjadi primadona pencari kerja dari luar kota. Kita tentu tahu Jakarta sudah sangat sesak walau pun Pemerintah Pusat sedang gencar membangun infrastruktur di daerah-daerah yang kurang pembangunannya. Tidak sedikit jumlah warga DKI Jakarta yang pengangguran baik dari tingkat pendidikan menengah hingga Perguruan Tinggi. Semoga saja selain keresahan masyarakat DKI yang macet, reklamasi, pelayanan publik, dan lain sebagainya tidak melupakan sektor pendidikan, karena cukup jarang yang mengeluhkan pendidikan. Keluhan terbanyak masih saja terkonsentrasi kepada macet, banjir, transportasi, dan berbagai hal masalah yang setiap hari warga Jakarta alami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline