Selasa, 17 Mei 2016 tepat pukul 02.00 dini hari telah terjadi sebuah ledakan di perkampungan kumuh jalan Pemuda, Rawamangun Jakarta Timur. Ledakan berasal dari rumah sewa salah satu warga yang belum diketahui penyebabnya, ledakan tersebut menimbulkan percikan api yang dengan cepat menyambar dan menyebar ke rumah-rumah warga di sekitarnya.
Lokasi perkampungan tersebut tepat di antara SPBU Pemuda dan kampus A Universitas Negeri Jakarta. Ledakan yang terjadi dini hari itu terdengar sangat keras hingga ke perkampungan di seberangnya. Warga seberang yang mendengar ledakan menduga, ledakan berasal dari SPBU karena api tampak terlihat jelas berada dari arah SPBU tersebut.
[caption caption="Petugas Damkar sedang memadamkan api. Sumber: Josua Kristofer"]
[/caption]
Petugas DAMKAR Pemuda langsung bergegas mengerahkan seluruh truk pemadam menuju lokasi kebakaran, tak lama berselang, petugas Kepolisian dari Polsek Pulo Gadung dan pos polisi Rawamangun berdatangan dengan mobil patroli dan angkutan personil. Sebanya 20 truk pemadam dikerahkan, berawal dari 8 unit yang kemudian berdatangan satu persatu.
Warga yang menjadi korban langsung bergegas menyelamatkan barang-barang berharga yang masih dapat diselamatkan. Tidak sedikit juga warga yang masih tertidur di dalam rumah, padahal sudah di ketuk-ketuk beberapa kali, tidak ada jawaban, maka harus dilakukan buka paksa demi keselamatan bersama.
Api berasa dari tengah kawasan perkampungan dan menyebar hingga ke paling ujung. Warga yang menyelamatkan barangnya hanya dapat pasrah ketika api secara tidak terduga melalap dengan cepat. Masih ada beberapa kendaraan bermotor yang tertinggal di rumahnya, namun naas, harus dilalap si jago merah juga.
Wartawan dari beberapa stasiun televisi langsung berdatangan dan mewawancara warga yang menjadi korban. Warga di perkampungan tersebut menempati sebuah tanah kosong sebagai pengungsian mereka pasca penggusuran yang dilakukan sebelumnya. Tanah mereka yang lama berada di sebelah Pura yang letaknya tidak jauh dari lokaso tersebut. Tanah sebelumnya merupakan tanah milik pribadi sesuai keputusan pengadilan, padahal sudah terdapat RT bahkan RW di perkampunan tersebut. Warga yang di gusur hanya diberikan ganti rugi tidak layak dan tidak mempunyai tempat tinggal, sehingga hanya mampu menyewa tanah liar lagi dan membangun rumah semi permanen dan kumuh. Rumah-rumah yang berada di perkampungan tersebut berjenis semi permanen, bahannya dari kayu dan triplek, sehingga api menjalan sangat cepat. Menurut informasi, tanah yang ditepati warga tersebut juga berstatus sengketa.
[caption caption="SPBU Jalan Pemuda yang tampak sebelahnya sedang terjadi kebakaran. Sumber: Josua Kristofer"]
[/caption]
SPBU yang tepat disebelahnya disiagakan karena kemungkinan akan menyambar, Polisi langsung menginstruksikan seluruh warga yang berada di lokasi untuk menjauhi lokasi tersebut karena sangat berbahaya, sebab api sudah menjalar hingga tembok SPBU.
Truk pemadam terus dikerahkan, bukan hanya truk dari jalan Pemuda, namun dari kawasan terdekat juga dikerahkan demi mempercepat pemadaman api. Tampak juga mobil ambilan yang segera mengevakuasi korban kebakaran. Kondisi jalan lumpuh, pemblokiran dilakukan satu arah, namun tetap bisa dilalui oleh kendaraan bermotot.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H