Lihat ke Halaman Asli

Heart Light

Heart Light🍓

Kamu Unik

Diperbarui: 14 April 2023   15:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image: id.pngtree.com

Di ruangan berdinding putih dihiasi berbagai gambar termasuk hasil karya kami. Suasana kelas terlihat tenang karena mengerjakan tugas dari bu Ana. Tugas berhitung yang menguras cukup pikiran. 

Aku tertegun ketika melihat Bandi dan Rendi memainkan penghapus berwarna biru. Mereka tampak senang ketika Senja ingin mengambil penghapusnya tapi tidak bisa. 

Kemudian aku mendekati Senja serta meminjaminya penghapus. Senja hanya diam. Aku kembali ke bangku sambil meninggalkan penghapus di meja. Ketika Senja kelelahan, dia memandang penghapus itu serta memakainya. Aku ikut senang, Senja mau menerima bantuanku.

Waktu berlalu hingga lonceng pulang berbunyi. Besok ada jadwal piket, jadi kami berempat sepakat membersihkan kelas hari ini.  Setelah selesai, kami pulang bersama. 

Saat di gang sekolah, tampak Senja bersama Bandi, Rendi dan Zulkain. Sepertinya mereka belum puas menggoda Senja. Botol minumannya dibuat mainan oleh mereka.

"Hai ... kembalikan botol minuman itu," teriakku dari kejauhan.

Tak lama mereka terdiam dan menatapku dengan geram.

"Pak Amir, ini anak-anak memainkan botol minuman Senja, " kata Cintya berteriak, seakan berbicara pada pak Amir.

Mereka langsung berlari seraya meninggalkan botol minuman itu. 

Aku bersama Cintya, Ayu dan Desta segera menghampiri Senja. Ayu dan Cintya mengambil tas dan botol minuman serta memberikan kepadanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline