Lihat ke Halaman Asli

Heart Light

Heart Light🍓

Si Jangkung, Muda, Berbakat

Diperbarui: 5 Agustus 2021   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image : acmilan.theoffside.com

Uuulaalaa… uuulaalaa…


            Euforia EURO harusnya terasa di tahun 2020 … namun virus berukuran nano, ngehits  bak artis sejagat raya, sehingga euforia itu terasa di tahun 2021 dengan kondisi dunia yang sudah mulai membaik.


                 Semilir angin segar berhembus di seluruh belahan dunia.  EURO 2020 mampu merubah fokus, dari setahun lebih consent pada pandemi.  Harapan baru bagi yang  sudah bosan dikungkung oleh pandemi, menjadi terhibur oleh atraksi para pemain di lapangan hijau walaupun dengan prokes ketat. Spontan antusiasme serta semangat euforia kembali muncul, semoga ini menambah imun baru bagi yang menyaksikan, perubahan suasana menjadi lebih semarak, serta sarana distraksi dan optimisme dalam pandemi ini. Hingga akhirnya bisa sehat secara fisik maupun kejiwaan.


                 Friends, tentu saja, ini menambah semangat gue, untuk menyaksikan  ajang Piala EURO yang ditunggu empat tahun sekali.  Akhirnya bisa liat lagi, tim kesayangan “Der Panzer” yang laganya di tahun 2018, pada Piala Dunia. So pasti … kiper manis dan baik hati, Manuel  akan beraksi menjaga gawang timnas Germany. Btw … juga tak ketinggalan skuad timnas terbaik, seperti Mats Hummels, Joshua kimmich, Toni Kroos, dan Thomas Muller serta banyak generasi muda lainnya yang turut berlaga. Harapan gue, mereka bisa melaju ke final serta memboyong Piala. Harapan tak sesuai dengan realita, naas … posisi tim favourite gue, di group F dengan anggota yang ketat yaitu Perancis, Portugal dan Hongaria. Cukup spot jantung, saat awal kalah 1-0 dengan Perancis. Tapi terbayar sudah dengan keunggulan melawan Portugal dan Hongaria, sehingga secara poin masuk peringkat 2 fase group. Spot jantung berlanjut ketika melawan Inggris, namun dewi fortuna tak berpihak, akhirnya membawa koper untuk pulang. Cukup sedih nggak bisa lama liat Manuel serta skuad lainnya. Padahal ini merupakan dedikasi terakhir Joachim Low (coach) menemani tim Der Panzer berlaga, kehilangan namun “Ya Sudahlah”… (Bondan & Fade 2 Black)


Ketika mimpimu yang begitu indah

Tak pernah terwujud, ya sudahlah

Saat kau berlari mengejar anganmu

Dan tak pernah sampai, ya sudahlah


Apapun yang terjadi

Ku ‘kan selalu ada untukmu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline