Lihat ke Halaman Asli

Heart Light

Heart Light🍓

Beradaptasi bersama Sahabat

Diperbarui: 2 Mei 2021   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image : Grid.id

         Aku dan kamu punya kesamaan, karena kita adalah sahabat. Seorang  sahabat adalah sosok yang otentik, terpercaya,  selalu menemani  dalam segala situasi, baik  suka maupun duka. Ia nyata  yang  berada di samping, tau bagaimana kondisi dan keadaan. Ketika bergembira, ia ikut bersorak tertawa bersama. Saat keadaan tidak baik-baik pun, ia ikut menceburkan diri untuk  mendengarkan dan memberikan dukungan. Sama seperti buku yang merupakan sosok sahabat dalam pengetahuan dan pertumbuhan. Dia yang selalu menemani, mulai dari masih ingusan sampai  dewasa  ini. Banyak waktu dan hal menarik yang sudah dihabiskan bersamanya,  saat menunggu cerita tokoh andalan dalam komik, cerita pendek yang membuat terpingkal-pingkal atau berakhir tragis, mencari rumus untuk menghitung angka, merangkai atau menyusun sebuah kata agar dapat di komunikasikan dengan baik, mencari literatur untuk menyelesaikan tugas akhir bahkan melihat dunia dan kehidupan dari banyak sisi, semua bisa disuguhkan langsung oleh sang sahabat. Sosok yang menemani segala situasi dengan pilihan genre yang dihidangkan dan varian dalam bentuk gambar atau tulisan sesuai kebutuhan yang dicari atau diminati. Tiada kata yang mampu untuk diapresiasikan, selain terimakasih kepada para sahabat saya ini, yang telah banyak berjasa dan menemani dengan setia sampai saat ini. Di balik para sahabat, ada banyak tokoh penulis-penulis yang sangat berkontribusi meluangkan pemikiran & pengetahuan untuk membantu menghasilkan karya yang luar biasa dalam  menambah wawasan, pengetahuan serta ketrampilan bagi kami semua. Semoga kalian senantiasa tetap setia untuk memberikan kontribusi dalam karya-karya Literasi di bumi Ibu Pertiwi ini.


                   Ketika ditanya, apa yang menjadi hobimu? Ada beberapa yang menjadi hobi saya, namun yang stabil di lakukan dan sudah menjadi kebutuhan dasar, sama seperti terasa lapar bila tidak makan, sehingga membaca menjadi life style. Sadar atau tidak sadar,  setiap hari  kegiatan  membaca merupakan proses  alami secara otomatis. Hal itu dapat terlihat dari aktivitas sehari-hari, seperti ketika  membuka handphone kesayangan, saat ada pesan atau notifikasi secara otomatis langsung membuka dan membaca  pesan. Demikian juga saat berselancar di media sosial, secara otomatis akan melihat dan membaca status ataupun caption dari teman-teman, figur publik atau info-info. Bahkan ketika berkomunikasi dengan orang lain, proses membaca terjadi juga. Ketika sedang berbicara,  secara otomatis otak mengarahkan pikiran bawah sadar untuk membaca dan menyusun data,  setelah data dalam bentuk  kalimat yang di perlukan tersedia, maka langsung dapat diucapkan dan itu prosesnya sangat cepat. Begitu pun saat mendengar, otak juga bekerja untuk membaca apa yang disampaikan lawan bicara kemudian diolahnya sehingga bisa menangkap pesan yang disampaikan. Meskipun proses membaca terjadi secara alamiah namun tanpa disadari,  bersahabat dengan buku sudah ditanamkan sejak dari kecil. Ketika orangtua membacakan cerita dalam buku dongeng sebelum tidur, saat masih sekolah diperkenalkan dengan buku-buku pelajaran,  buku cerita dan komik. Ketika tumbuh dewasa lebih mengenal lagi  banyak genre mulai dari buku Fiksi seperti cerpen, novel, komik, puisi, dongeng dll atau buku non fiksi seperti buku pelajaran, ensiklopedia, esai, karya ilmiah, biografi, jurnal dll. Memang minat selalu membuat candu untuk menjawab rasa keingintahuan dan pembelajaran yang terus menerus. Dari sekian banyak buku yang mengisi rak, buku dengan self improvement dan psikologi yang banyak menghiasi. Menghabiskan waktu bersamanya seperti liburan yang menyenangkan, maka tak jarang ketika senggang membaca buku kesukaan sampai banyak waktu terlalui, sama seperti ngobrol hal seru  dengan sahabat atau teman di sebuah tempat makan atau cafe. Lalu mengunjungi toko buku adalah sebuah agenda rutin seperti halnya liburan bersama dengan keluarga atau sahabat dan teman-teman. Jadi tak heran ketika pulang liburan, tak pernah dengan tangan hampa namun ada oleh-oleh yang di bawa entah mendapat pengetahuan baru atau membawa sahabat baru lagi. Maka seringkali banyak buku yang masuk dalam list waiting to read namun ada rasa bahagia setelah bisa menyatukan mereka dalam rak. Rak itu berisi, mulai dari buku yang menjawab penasaran dengan membaca acak bab yang di sukai, dan tak jarang membaca keseluruhan namun sambil lalu, tanpa dihayati apa yang di maksud oleh penulis. Lalu ada  juga, buku yang masih rapi dengan sampul plastiknya.


                        Desember 2019, dunia dikejutkan dengan berita merebaknya Virus Corona yang  dikenal dengan Covid 19, di Wuhan Cina. Dalam waktu cukup singkat, virus ini menyerang dunia sehingga WHO menetapkan sebagai pendemik global. Tanpa terkecuali, virus ini juga masuk di Indonesia pada bulan Februari 2020, sehingga pemerintah menetapkan kebijakan Social Distancing/Physical Distancing untuk mengurangi penyebaran virus Corona lebih luas di berbagai wilayah Indonesia. Banyak perubahan yang terjadi,  dalam semua bidang baik dalam pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan, pertahanan & keamanan dll. Dengan adanya sosial distancing maka aktivitas belajar, bekerja dan beribadah dilakukan di rumah kecuali aktivitas yang menunjang keberlangsungan kehidupan tetap berjalan seperti biasa, misal :  Rumah sakit, penyedia kebutuhan pokok, aparat TNI,  dll. Aktivitas banyak dilakukan  menggunakan teknologi virtual, sehingga banyak kegiatan dan waktu dihabiskan bersama dengan keluarga. Dalam masa ini, banyak perubahan yang terjadi sehingga mengharuskan untuk belajar sesuatu yang baru, demi melindungi diri, keluarga dan orang-orang sekitar dari virus Covid. Perlu proses dan waktu dalam menghadapi perubahan, agar bisa beradaptasi dengan hal-hal yang baru, namun situasi ini ternyata memberikan manfaat mulai dari pola hidup yang sehat, bisa melakukan hobi, belajar berkreasi hal-hal yang baru, aktif dalam komunitas untuk basos dan banyak hal lainnya. Dengan adanya pandemi ini, memberikan banyak ruang dan waktu untuk kembali menekuni hobi yang kadang tidak terjamah selama ini atau belajar hal-hal baru di sela-sela pekerjaan dan aktivitas yang seperti biasanya. Belajar hal-hal baru pun mulai dicoba seperti memasak menu baru, belajar mananam, belajar main musik, belajar menulis, mencoba mengikuti lomba & challenges. Lalu yang tak kalah penting, moment ini semakin  mempererat kebersamaan dengan para sahabat. Memulai dengan mengurutkan prioritas yang masuk daftar list untuk di baca sampai dengan menambah waktu untuk larut dalam pemikiran para sahabat terbaik ini.


                         Memulai mengenal sahabat saya ini, bukunya masuk best seller karena inspirasinya dan desain sampul yang menarik perhatian, "How the secret change the Life" karya Rondha Byrne.  Buku kedua Rondha Byrne yang saya baca setelah "The Secret" yang beberapa tahun lalu terlahap habis. Buku ini adalah persembahan dari para sahabat di hari spesial, dan tidak menyangka semesta mempertemukan kami. Karena waktu sebelumnya saya sempat memegang buku ini, tetapi menaruhnya lagi dalam rak  dan memilih meminang  yang lain. Apa yang saya alami, sama dengan isi  dalam buku ini, yang menjelaskan tentang "Hukum Tarik Menarik (The Law of Attraction)" yang ada di alam semesta. Apapun yang dalam diri kita, baik yang positif maupun negatif, akan menarik sekitar kita dengan hal yang sama. Kutipan yang sangat terukir dalam buku ini, salah satunya 

" Pikirkan, pikiran-pikiran yang baik. 

Ucapkan, kata-kata baik. 

Lakukan, tindakan baik. 

Tiga langkah yang akan mendatangkan lebih banyak dari yang bisa anda bayangkan."

 Ini adalah kata-kata yang sangat powerfull sekali, yang membuat hal baik dalam alam semesta ikut tertarik. Dalam buku ini pun, akan menemukan Kunci dari proses kreatif yaitu.      ~ Minta, Percaya dan Terima ~, di mana ketiga hal ini terdapat dalam ajaran agama dan Kitab suci. Untuk meminta apa yang menjadi kebutuhan dan harapan dalam doa, kemudian mempercayai dan meyakini suatu saat akan menerima sesuai dengan waktu yang tepat, ini adalah sebuah bentuk iman. Buku ini juga, mengajarkan untuk disiplin menulis ucapan syukur setiap hari karena membantu menumbuhkan perasaan positif di pikiran dan memberikan keiklasan di hati untuk menerima setiap yang terjadi dalam satu hari itu. Ucapan syukur dapat membuat perasaan lebih bahagia dan mudah dalam menjalani hari, sehingga hal positif dan kebaikan lainnya pun, akan ikut tertarik. Masih banyak hal positif dan inspiratif lainnya yang dibagikan melalui buku ini. Di tambah lagi, buku ini dilengkapi dengan sharing cerita dari mereka yang sudah mencoba mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadikan buku ini lebih praktis dan mudah dipahami untuk di baca. Buku karya  Rhonda Byrne memang sangat mengesankan, dan buku terbitan lainnya seperti The Power, Hero & The Magic juga sangat fantastik.  Banyak hal positif yang diperoleh untuk lebih memahami bagaimana semesta bekerja dan memberikan sumbangsih terhadap manusia. Buku ini mampu memberikan pencerahan dan  refleksi untuk membantu beradaptasi dalam pandemi ini, melalui  perubahan pola pikir baru untuk melihat pandemi ini dari perspektif yang berbeda,  bukan hanya dilihat  secara negatif saja  tetapi melihat dari dampak positif juga. Maka sesuatu yang positif juga akan ikut tertarik di dalamnya sehingga mampu memberikan solusi untuk mengatasi dampak yang ada. Ucapan syukur & pikiran yang positif juga mampu untuk meningkatkan imunitas  tubuh karena bila  pikiran dan hati positif maka kerja metabolisme dan hormon-hormon yang baik akan bersinergi,  sehingga menimbulkan daya tahan tubuh yang baik.

Image : amazon.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline