Lihat ke Halaman Asli

Kristin Siahaan

Observer, Theological Student'15

"Badut Jalanan" Penyayang Orang Tua

Diperbarui: 24 Maret 2021   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

boombastis.com

Tugasku bukanlah mencari rezeki tapi zaman tak biarkanku memilih

Jangankan daring, perhari kami harus mencari cara untuk makan

Situasi di rumah bukan menjadikanku semakin bijak

Kesulitan memahami pelajaran adalah pendorongku untuk memilih menjadi badut

Di rumah pun tidak menjadi jalan untuk terus hidup

Anak kecil sepertiku, menjadi seperti upin-ipin adalah satu solusi

'Tuk meneruskan hidup, 'tuk membantu orang tuaku

Dari Pintu ke pintu, gang ke gang... Dengan musik dan tarian aku mengisi pundi rezeki

Terasa letih amat sangat itu pasti...          

Terik mataharilah yang menjadi lawanku

Terkurung dalam lapisan kain tebal

Sesak terkadang kurasakan, tapi ku'akan kuat untuknya.

Saat-saat letih melintas dalam pikirku

Sesungguhnya aku sangat rindu diajar dalam sekolah

Mendengar guru menjelaskan hingga aku paham

Pandemi.. oh pandemi

Kiranya berakhir, aku harus sekolah untuk menjadi lebih baik

Harapanku sekarang hanyalah semoga diberi kuat di hari besok.


KJS




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline