Lihat ke Halaman Asli

Air Mata

Diperbarui: 23 Januari 2025   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saatnya kau jatuh, saatnya kau berlinang

Tak perlu lagi kau tahan air mata 

Kala jiwa tak mampu lagi memendam

Air mata itu menitik seperti larik puisi yang terlantar sendiri, dikerumunan baris  kata lebih deras dari hujan, lebih senyap dari sunyi ketika kau harus pergi

Saat hati tak sanggup menyimpan kecewa

Meski menderu dalam kalbu hanya air 

mata penghapus pilu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline