Lihat ke Halaman Asli

Hujan

Diperbarui: 22 Januari 2025   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan selalu datang tampa udangan mengetuk-ngetuk atap seperti seorang pengembara yang lupa dimana rumahnya aku mendengar suaranya serupa bisik yang terbawah Angin

Masihkah kau mengingat tanah pertama yang memelukmu, hujan tak pernah bertanya tentang luka, ia hanya ingin bagaimana kau mengeringkan basah yang kau tak undang

Aku ingin bicara dengan hujan, tapi lidahku terlalu kaku untuk meniru ritmenya,maka kubiarkan ia jatu, memercik pada batu-batu menghapus jejak yang bahkan aku lupa pernah ada

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline