Lihat ke Halaman Asli

Penyebaran Agama dengan Menggunakan Bahasa Vernakular

Diperbarui: 23 November 2022   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering diperhadapkan dengan istilah Agama dan Bahasa, dimana kedua hal tersebut memiliki relasi yang begitu erat dan memiliki dampak yang begitu jelas dalam kehidupan kita. Penyebaran agama tidak hanya berpengaruh kepada kehidupan sosial saja, tetapi juga melalui perkembangan bahasa. Di sisi lain pola hidup, tingkah laku, adat istiadat, dan cara berpakaian dan unsur budaya lain juga bisa disampaikan atau ditransmisikan melalui bahasa. Lantas yang menjadi pertanyaannya bagaimana bahasa vernakular itu dikatakan sebagai penyebaran agama?

 Dilihat dari pengertian bahasa vernakular sendiri ialah bentuk bahasa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari oleh suatu golongan atau kaum dalam masyarakat. Yang artinya bahasa ini hanya dimengerti oleh satu golongan saja. Sampai ada didirikannya sekolah vernakular. Sekolah-sekolah inilah yang menjadi penyebab adanya penyebaran agama. Dimana di sekolah vernakular Melayu menggunakan bahasa Melayu sedangkan di sekolah vernakular Cina menggunakan bahasa Cina. Sehingga orang Cina dan orang Melayu tidak berinteraksi satu sama dengan yang lain. 

Sekolah vernakular memainkan peranan penting dalam menyediakan peluang pendidikan kepada semua kumpulan dalam masyarakat, terutama di Indonesia yang mengandung masyarakat pelbagai etnik dan agama.

Inilah yang juga menjadi tantangan kepada seorang penginjil, ketika ada seorang penginjil orang Jakarta yang ingin mengunjungi Deli Serdang. Untuk memberitakan injil di Deli Serdang itu seorang penginjil harus menggunakan strategi bahasa vernakular agar penginjilan itu efektif dan mudah diterima. Kalau menyampaikan injil menggunakan bahasa yang formal dengan bahasa orang-orang Jakarta kepada orang-orang yang ada di Deli Serdang tentu saja masyarakat di Deli Serdang kurang bisa menerima hal tersebut walaupun mereka mengerti tetapi tetap saja inti pesan itu tidak diterima dengan baik. Karena pada dasarnya itu bukan bahasa yang ada di daerah masyarakat Deli tersebut. Jadi, penyebaran injil itu semakin efektif dengan penggunaan bahasa vernakular sebagai bahasa transmisinya (bahasa penyampaiannya).Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering diperhadapkan dengan istilah Agama dan Bahasa, dimana kedua hal tersebut memiliki relasi yang begitu erat dan memiliki dampak yang begitu jelas dalam kehidupan kita. 

Penyebaran agama tidak hanya berpengaruh kepada kehidupan sosial saja, tetapi juga melalui perkembangan bahasa. Di sisi lain pola hidup, tingkah laku, adat istiadat, dan cara berpakaian dan unsur budaya lain juga bisa disampaikan atau ditransmisikan melalui bahasa. Lantas yang menjadi pertanyaannya bagaimana bahasa vernakular itu dikatakan sebagai penyebaran agama? 

 Dilihat dari pengertian bahasa vernakular sendiri ialah bentuk bahasa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari oleh suatu golongan atau kaum dalam masyarakat. Yang artinya bahasa ini hanya dimengerti oleh satu golongan saja. Sampai ada didirikannya sekolah vernakular. Sekolah-sekolah inilah yang menjadi penyebab adanya penyebaran agama. Dimana di sekolah vernakular Melayu menggunakan bahasa Melayu sedangkan di sekolah vernakular Cina menggunakan bahasa Cina. Sehingga orang Cina dan orang Melayu tidak berinteraksi satu sama dengan yang lain. Sekolah vernakular memainkan peranan penting dalam menyediakan peluang pendidikan kepada semua kumpulan dalam masyarakat, terutama di Indonesia yang mengandung masyarakat pelbagai etnik dan agama. 

Inilah yang juga menjadi tantangan kepada seorang penginjil, ketika ada seorang penginjil orang Jakarta yang ingin mengunjungi Deli Serdang. Untuk memberitakan injil di Deli Serdang itu seorang penginjil harus menggunakan strategi bahasa vernakular agar penginjilan itu efektif dan mudah diterima. Kalau menyampaikan injil menggunakan bahasa yang formal dengan bahasa orang-orang Jakarta kepada orang-orang yang ada di Deli Serdang tentu saja masyarakat di Deli Serdang kurang bisa menerima hal tersebut walaupun mereka mengerti tetapi tetap saja inti pesan itu tidak diterima dengan baik. Karena pada dasarnya itu bukan bahasa yang ada di daerah masyarakat Deli tersebut. Jadi, penyebaran injil itu semakin efektif dengan penggunaan bahasa vernakular sebagai bahasa transmisinya (bahasa penyampaiannya).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline