Lihat ke Halaman Asli

kristina kalaiyo

KESADARAN KEBERSIHAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH.

Peluang yang Disediakan oleh TIK untuk Mengajar dan Belajar di Sekolah Dasar

Diperbarui: 12 Desember 2021   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembelajaran di sekolah dan ruang kelas harus mempertimbangkan banyak faktor, termasuk praktik pedagogis, pengalaman sebelumnya dan sikap guru dan siswa, dan proses interpersonal. Pengenalan TIK "teknoIogi informatika komputer" selalu berarti bahwa guru harus mengubah praktik mereka dan bahkan filosofi mereka, dan tidak  jarang terjadi penolakan terhadap perubahan. Tergantung pada semua faktor ini, dan pada kegiatan pembelajaran dan hasil pembelajaran yang diharapkan, TIK dapat memainkan berbagai peran mediasi dan transformatif dalam lingkungan belajar. 

Pada bagian ini, kami memeriksa peluang ICT memberikan pengajaran dan pembelajaran di sekolah dasar sehubungan dengan 

(1) kompetensi abad ke-21, 

(2) literasi, 

(3) numerasi, dan 

(4) sains.

Tergantung pada bagaimana alat TIK digunakan di dalam kelas, menyarankan bahwa mereka dapat dikategorikan sebagai alat informasi Ini adalah aplikasi yang menyediakan informasi dalam berbagai format (misalnya, teks, suara, grafik, dan video). 

Contoh alat informatif termasuk ensiklopedia multimedia dan sumber daya yang tersedia di alat Penempatan Ini adalah sistem yang menempatkan siswa di lingkungan di mana mereka dapat 'mengalami' konteks dan kejadian. Sistem tersebut termasuk simulasi, permainan dan virtual reality.

TIK sebagai Alat Konstruksi Di sekolah dasar, anak-anak sering didorong untuk membangun pengetahuan dan pemahaman melalui penyelidikan, penyelidikan, dan diskusi langsung. Ini konsisten dengan pedagogi konstruktivis, yang menopang banyak pengajaran dan pembelajaran di sekolah dasar. Hal ini juga sesuai dengan cara belajar, berkomunikasi, dan bekerja yang dianggap sebagai kompetensi generik abad ke-21,TIK dapat memainkan peran penting dalam memungkinkan cara-cara baru untuk melakukan hal ini.

Menggambarkan sebuah kasus di mana sumber daya web dan teknologi diintegrasikan sebagai alat pembelajaran dan pembelajaran dalam proyek sejarah lisan yang melibatkan wawancara dengan para tetua di masyarakat. Peneliti menemukan bahwa siswa merasakan manfaat termasuk mempelajari pentingnya kerja tim, mengetahui cara mendesain beranda, memiliki pengalaman unik, belajar lebih banyak tentang sejarah, memperoleh teknik wawancara, dan belajar bagaimana melakukan proyek penelitian. Proyek ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mempertajam keterampilan mereka dalam pemecahan masalah dan meningkatkan pemikiran historis mereka ke berbagai tingkat.

Hasil yang paling jelas dari proyek ini adalah rasa pencapaian dan kebanggaan siswa bersama dengan pertumbuhan diri (misalnya, kepercayaan diri, harga diri, tanggung jawab), dan empati untuk orang yang lebih tua. Siswa juga melaporkan bahwa mereka telah belajar bahwa masalah sejarah dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, dan bahwa sejarah standar yang mereka hadapi mencerminkan pandangan dominan budaya saat itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline