Ketika senja beranjak pamit dari peraduannya
sajak-sajak jejak kembali menginjak dan tergeletak dalam ingatan
menembus segala kesunyian gelap
kata-kata mencari secercah cahaya di antara kepingan gelap
nihil dan mustahil...
Kemustahilan yang abadi ditatakan di atas aksara yang senantiasa meraba setiap pelukan
kenihilan ialah seperti kantor pos yang senantiasa mengedar cetakannya tentang cinta
yang tak terbaca oleh hati
Kepergiannya di ujung senja adalah pos
yang senantiasa menunggu datangnya di esok pagi
rindu adalah kumpulan syair yang menyusup telinga sang pencipta melalui doa