Lihat ke Halaman Asli

Tiano Garman

Mahasiswa

Paradoks Cinta

Diperbarui: 12 Maret 2024   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Cinta itu adalah kekuatan rasa, lantas mengapa harus pandang mata? Cinta itu adalah nyanyian jiwa yang paling murni dari sudut hati, lantas mengapa ada alasan harus banyak isi dompet semata? Cinta itu adalah alasan mengapa manusia diciptakan, lantas mengapa ada banyak orok yang tersiksa jiwanya di selokan-selokan yang menyengat? Cinta adalah kekuatan untuk melepas pergi, lantas mengapa masih ada luka yang tersisa di hati? Cinta adalah kekuatan untuk saling memaafkan, lantas mengapa masih ada dengki? Cinta adalah kekuatan untuk melepaskan, lantas mengapa ada iri hati? Cinta adalah kekuatan untuk merelakan, lantas mengapa masih ada rindu yang mengurita? Cinta adalah kekuatan menafsir wajah, lantas mengapa banyak muka yang berubah rupa? Jawaban-jawaban tak pernah pasti dan selesai. Sejatinya, manusia dan cinta adalah dua entitas yang masih paradoksal dahulu,kini dan masa yang akan datang.

Maumere, Flores, NTT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline