Ketika angin enggan melirikmu dan,
Malu untuk mencoba menyentuh bibirmu yang sempurna
Saat itulah kata-kataku menjelma dari bahasa yang puitik merayu
Sampai ku jatuh pada mataku
Dan matamu mendera sebagian rohku
Apakah itu namanya cinta?
Yang mengekang sebagian jiwa
Mematahkan segala hasrat untuk meraba kata
Meski hanya untuk memujanya dan memuji bibirmu yang tak sempurna
Mengapa tak sempurna?Karena bibirmu adalah sepenggal sajak yang belum sempurna
dan bibirkulah sebagiannya