Lihat ke Halaman Asli

Kristianto Naku

TERVERIFIKASI

Analis

Tentang Relasi Buruh-Majikan dalam Ensiklik "Rerum Novarum"

Diperbarui: 5 Oktober 2021   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tentang ajaran sosial Gereja. Foto: slideplayer

Mengapungnya kegemilangan Eropa di abad ke-19 menciptakan beragam masalah sosial. Kehadiran industri dan alat-alat teknologi menjadi sebuah harapan baru dalam sistem ekonomi, sekaligus menjadi tantangan bagi eksistensi para buruh.

Ada dua fenomena interaktif yang mencirikan masyarakat Eropa Barat pada abad ke-19, yakni pertama, fenomena yang mengacu pada kemajuan pesat di bidang teknik, industri dan peniagaan; dan yang kedua adalah fenomena "kemajuan" itu kemudian disusul dengan tingkat kesejahteraan umum dan kualitas kehidupan banyak orang.  

Kemunculan teknologi disinyalir mampu melengser para buruh yang kurang kreatif dan profesional dalam menggunakan alat-alat produksi.

Hal ini juga diperparah oleh kehidupan moral para pemilik modal saat itu yang lebih berorientasi pada keuntungan daripada kesejahteraan para buruh. 

Sebagai voice of the voiceless, Gereja hadir untuk menjembatani problem ketidakadilan sosial ini. Gereja dalam hal ini melalui senjata teologisnya berusaha menghentikan arus ketidakadilan saat itu. 

Sebagai langkah konkret, Gereja akhirnya menerbitkan sebuah ensiklik, Rerum Novarum, yang berupaya mengkritik problem ketidakadilan sosial.

Ensiklik ini adalah ensiklik pertama Paus Leo XIII yang diterbitkan pada 15 Mei 1891.  Dalam ensiklikknya ini, Paus ingin menegaskan kembali hukum kodrat atas hak milik dan menggarisbawahi fungsi sosial hak milik. Hak milik seharusnya diakui dan dijunjung tinggi keberadaannya.

Prinsip ini tentu melawan paham sosialisme-komunisme.  Dalam kerangka sistem kapitalis, pemilik modal berkuasa penuh atas hidup sang buruh. 

Kalkulasi keuntungan dalam bisnis tidak lagi menjamin kesejahteraan buruh, tetapi mengarah kepada keuntungan pribadi atau kelompok tertentu yang memegang alat-alat produksi. Hal ini tentunya, membuat para pekerja menjadi terasing dari pekerjaannya.  

Keadilan dalam Rerum Novarum  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline