Lihat ke Halaman Asli

Kristianto Naku

TERVERIFIKASI

Analis

Media Sosial sebagai Mimbar Evangelisasi

Diperbarui: 12 Juli 2021   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi media sosial. Foto: madiunkota.go.id.

Perkembangan media massa dari tahun ke tahun adalah suatu kontribusi positif bagi kehidupan manusia. Kehadiran media online mendorong siapa saja untuk menjadi redaktur utama sebuah laman opini, menjadi penulis hebat dan juga menjadi agen perubahan sosial (social exchange agent). Dengan kehadiran media yang lebih ramping dan modern, kebebasan dan sistem pengawasan mudah dilakukan.

Problem mengenai ketidakadilan yang dilakukan kaum mayoritas mudah dideteksi dengan cepat dan mendapat respon yang cepat demi penegakkan keadilan. Salah satu problem mencolok yang terjadi seputar distingsi mayoritas dan minoritas adalah tentang izin pembangunan rumah ibadat. Di Indonesia, izin pembangunan rumah ibadat sangatlah sulit bagi kaum minoritas. Kaum minoritas sering mendapat perlakuan tidak adil dari rezim mayoritas dan realitas diskriminasi ini tidak direspon oleh pemerintah.

Melalui media, tindakan diskriminasi seperti ini mudah dideteksi. Oleh karena itu, Gereja sebagai persekutuan umat Allah sekaligus corong suara umat Kristiani seyogiyanya mampu menggunakan media sebagai infrastruktur kontrol sosial. Keterlibatan kita dalam menciptakan transformasi sosial, sejatinya tidak melulu membutuhkan kehadiran diri yang riil. Seperti halnya dalam hal politik, orang tidak lagi terjun ke dalam panggung politik praktis, tetapi cukup melalui media, orang bisa terlibat dalam politik.

Kicaun di facebook, twitter, mampu membentuk sebuah kekuatan yang ternsformatif. Paus Fransiskus seringkali hadir untuk menyambangi mereka yang menjadi korban ketidakadilan sosial melalui media. Reaksi Paus atas masalah sosial didahului oleh interaksinya dengan media. Banyak kotbah, renungan-renungan yang mencerahkan diposting ke kanal youtube untuk disaksikan oleh banyak orang. inilah model evangelisasi di era modern, yakni menjadikan media online sebagai mimbar berkotbah dan mempertobatkan orang.

Kehadiran media versi digital mengakomodasi segala opini, peran dan keinginan untuk selalu terkoneksi (every wish to be connected). Ketika seseorang menyampaikan opini di ruang publik melalui mimbar online, semua orang akan melihat, membaca dan memberi komentar. Peluang untuk suatu transformasi sosial dengan sendirinya akan terjadi melalui sistem pengawasan online. Opini yang baik disambut dengan baik untuk diteruskan ke dalam kehidupan praktis.

Artinya, kotbah atau renungan versi mimbar online mendongkrak pengaruh di kehidupan riil masyarakat, seperti adanya gerakan tertentu untuk mengontrol berbagai tindakan diskriminasi, ketidakadilan, dll. Tindakan Paus melawat para pengunsi Rohingya di Myanmar adalah buah dari interaksinya dengan media.   

Gereja adalah tameng kekuatan umat Kristiani (minoritas) dalam menghadapi bentuk-bentuk dominasi, ketidakadilan dan diskriminasi di tengah masyarakat. Peran Gereja sebagai the voice of the voiceless, sejatinya telah dipermudah dengan kehadiran media -- terutama mimbar online. Konsili Vatikan II melalui Dekrit tentang Upaya-upaya Komunikasi Sosial (Inter Mirifica) menyadari betapa penting kehadiran media bagi prospek masa depan Gereja.

"Pada hakikatnya, Gereja berhak menggunakan dan memiliki semua jenis media itu, sejauh diperlukannya atau berguna bagi pendidikan Kristen dan bagi seluruh karyanya demi keselamatan manusia," (IM, 3). Gereja menerima dengan baik perkembangan teknologi dan media komunikasi. Gereja menganjurkan -- demi kerasulan Gereja yang efektif -- agar setiap tahun dirayakan hari komunikasi sosial (IM, 18). Mimbar evangelisasi di era digital adalah segala jenis media sosial, seperti blog.pribadi, facebook, twitter, youtube dll. Semua bentuk mimbar online ini adalah infrastruktur pewartaan Injil futuris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline