Lihat ke Halaman Asli

Menghadapi Tantangan Pendidikan bagi Anak-Anak TKI Ilegal, Solusi Jangka Panjang dan Jangka Pendek

Diperbarui: 30 Januari 2024   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan hak yang fundamental bagi setiap individu, termasuk anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Namun, seringkali akses pendidikan mereka menjadi terkendala karena status mereka sebagai TKI ilegal. Di sisi lain, pemerintah telah memberikan solusi dengan memberikan beasiswa khusus agar mereka bisa pulang dan sekolah di Indonesia. Sebagai seorang relawan yang mengajar anak-anak TKI selama seminggu, saya mengharapkan ada solusi jitu untuk menangani permasalahan pendidikan mereka.

Langkah yang diambil pemerintah dengan memberikan beasiswa khusus untuk anak-anak TKI adalah tindakan yang perlu diapresiasi. Beasiswa ini memberikan kesempatan kepada mereka untuk mendapatkan pendidikan di negara sendiri dan membangun masa depan yang lebih baik. Namun, hal ini juga menunjukkan adanya kegagalan sistem dalam memberikan akses pendidikan yang lebih inklusif dan adil bagi anak-anak TKI ilegal.

Solusi jitu yang bisa diambil adalah dengan memperbaiki sistem pendidikan dan menangani akar permasalahan yang dihadapi oleh anak-anak TKI ilegal. Pertama, penting bagi pemerintah untuk meninjau kebijakan imigrasi yang berlaku. Dengan memperbarui dan memperbaiki peraturan imigrasi, pemerintah dapat mengurangi jumlah anak-anak yang terjebak dalam status TKI ilegal dan memastikan adanya perlindungan hak-hak mereka, termasuk akses terhadap pendidikan.

Selain itu, dibutuhkan kesadaran dan dukungan masyarakat dalam menangani masalah pendidikan anak-anak TKI. Masyarakat dapat berperan aktif dalam membantu menyediakan akses pendidikan melalui program-program seperti pelatihan keterampilan, bantuan keuangan, atau mentorship. Lebih dari itu, masyarakat juga harus menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi anak-anak TKI ilegal, menghilangkan stigma dan diskriminasi yang mungkin mereka hadapi.

Kerjasama antara pemerintah dan negara-negara tujuan TKI juga sangat penting. Pemerintah harus aktif dalam menjalin komunikasi dan kerjasama dengan negara-negara tersebut untuk membangun jaringan pendidikan yang membantu anak-anak TKI mendapatkan akses pendidikan yang adil, bahkan jika mereka telah kembali ke tanah air. Ini dapat dilakukan melalui perjanjian bilateral atau multilateral yang melibatkan pemerintah dan lembaga pendidikan.

Selain solusi jangka panjang, 

Secara keseluruhan, permasalahan 

Saran bagi Pemerintah terutama kementerian pendidikan untuk memikirkan hal ini meskipun masih dianggap kurang penting, jika dibiarkan akan menjadi permasalahan yang akan menjadi hal besar dan sulit diselesaikan. Semoga ada solusi terbaik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline