Lihat ke Halaman Asli

KRISTIAN HALAWA

Mahasiswa prodi manajemen angkatan 2020/2021 Universitas Pamulang

Menganalisis

Diperbarui: 15 Mei 2021   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada abad ke-21, umat manusia menghadapi kesulitan yang berat di tingkat sosial, ekonomi, dan pribadi. Secara sosial, kita sedang berjuang dengan keserakahan yang dimanifestasikan dalam ketidakstabilan keuangan, perubahan iklim, dan invasi privasi pribadi, dan dengan intoleransi yang dimanifestasikan dalam fundamentalisme agama, krisis rasial, dan politik. Secara ekonomi, globalisasi dan inovasi dengan cepat mengubah paradigma bisnis.

Pada tingkat pribadi, kita berjuang dengan memenuhi kesempatan kerja dan mencapai kebahagiaan. Pertumbuhan eksponensial teknologi dengan cepat menambah masalah melalui otomatisasi, yang menghasilkan gangguan sosial. Kemajuan pendidikan berada di belakang kurva kemajuan teknologi, seperti yang terjadi selama Revolusi Industri, mengakibatkan rasa sakit sosial. (Bialik & et al., 2015, hal. ii). Saat ini objek penelitian tentang tenaga-tenaga manusia yang tergantikan robot mungkin memang ada seperti di Jepang dan Amerika Serikat, tetapi kita perlu waspada, sebab ini adalah gejala global dan menyatu dengan pasokan teknologi yang akan berdampak pada penciptaan lapangan pekerjaan dan tentu saja berikutnya akan berhubungan dengan dunia pendidikan. Jika kita tidak menyiapkan diri dengan baik, Indonesia kelak akan terkena imbasnya.

Apalagi adopsi teknologi kini semakin cepat. (Kasali, 2019, hal. 423). Fenomena sosial dan perkembangan ilmu pengetahuan sejalan dengan geraknya waktu semakin berkembang, era digitalisasi mulai merambah kepada masyarakat dunia sehingga keberadaan organisasi untuk menghadapi masa ini perlu terus beradaptasi guna menciptakan efektivitas dan efisiensi kinerja organisasi. Dalam lingkungan makro, Dunia kini tengah mengalami guncangan besar, sebagaimana yang diilustrasikan dengan baik oleh Fukuyama bahwa saat ini kita memasuki era disrupsi (gangguan), yakni disrupsi pada tatanan sosial yang disebabkan oleh kemajuan teknologi. (Fukuyama, 1999, hal. 17).

Adapun fungsi-fungsi manajemen merupakan suatu fungsi yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu. Apabila berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas kehidupan berikutnya. Apabila gagal maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan- kesulitan dalam menuntaskan kehidupan setelahnya.

Salah satu faktor penting dalam pendidikan adalah pemenuhan kebutuhan yang harus diperhatikan kepada peserta didik, pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis dalam diri individu yaitu kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial psikologis. Beberapa di antara kebutuhan-kebutuhan yang harus diperhatikan ialah sebagai berikut. 1. Memperoleh kasih sayang 2. Memperoleh harga diri 3. Memperoleh penghargaan yang sama 4. Ingin dikenal 5. Memperoleh prestasi dan posisi 6. Untuk dibutuhkan orang lain 7. Merasa bagian dari kelompok 8. Memeroleh rasa aman dan perlindungan diri 9. Memperoleh kemerdekaan diri. (Yusuf & Nurihsan, 2006, hal. 203).

Terkait dengan pembahasan kebutuhan ini, Abraham Maslow mengemukakan bahwa motivasi manusia diorganisasikan ke dalam sebuah hirarki kebutuhan, yaitu suatu susunan kebutuhan yang sistematik, dalam mana kebutuhan dasar harus dipenuhi sebelum kebutuhan dasar lainnya muncul. Dengan upaya memahamkan fungsi-fungsi manajemen dalam halnya memotivasi peserta didik, pelayanan ini berguna agar membantu peserta didik untuk memenuhi kebutuhannya secara wajar dan sesuai dengan norma yang berlaku. Maka pemahaman fungsi-fungsi manajemen sekiranya sangat penting untuk dilakukan dalam hal memotivasi belajar peserta didik.

Oleh sebab itu, fungsi-fungsi manajemen di sekolah sangat diperlukan dan sangat perlu untuk dirasakan, karena peserta didik di Madrasah Aliyah Al-Arqom yang ada seyogianya pasti mengalami masalah dalam hidupnya, dan kiranya perlu untuk dilakukan pemahaman fungsi-fungsi manajemen guna dapat memotivasi mereka, karena kendatipun pembelajaran dan lingkungan di sekolah sangat mendukung terhadap tumbuh kembang berpikir serta kematangan mental peserta didik, seringkali permasalahan peserta didik berasal dari luar tembok sekolah, baik itu dari teman sejawatnya di lingkungan rumah, keluarga ataupun sebab lainnya, termasuk dari peserta didik itu sendiri yang memang mempunyai masalah terhadap dirinya, seperti kurangnya minat belajar karena gangguan besar yang disebut sebagai era disrupsi.

Oleh karena itu, kami sebagai mahasiswa/i Universitas Pamulang Program Studi Manajemen S-1 tergerak hati untuk melakukan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Madrasah Aliyah Al-Arqom Kabupaten Bogor dalam rangka memotivasi belajar mereka di era disrupsi melalui fungsi-fungsi manajemen 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline